Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[VIRAL] Bupati Tapanuli Utara Lempar Beras dari Helikopter, Warga Banjir Dipaksa Mengais Lumpur

 

Repelita Tapanuli Utara - Hujan deras yang mengguyur wilayah Parmonangan beberapa waktu lalu meninggalkan banjir bandang yang menghantam Desa Manalu Purba dengan keras.

Lumpur tebal dan material kayu lapuk berserakan di mana-mana, membuat warga hanya bisa pasrah menanti uluran tangan dari pemerintah.

Kedatangan helikopter yang membawa bantuan logistik sempat menjadi harapan besar bagi ratusan kepala keluarga yang terdampak.

Namun suasana berubah menjadi kekecewaan ketika sepuluh karung beras ukuran lima kilogram dijatuhkan dari ketinggian dan sebagian besar pecah saat menyentuh tanah berlumpur.

Butiran beras pun tercecer, memaksa warga yang sudah kehilangan banyak harta benda untuk memungut satu per satu di area yang masih becek.

Video amatir yang merekam peristiwa tersebut langsung menyebar luas di berbagai platform media sosial dan memicu kritik pedas dari masyarakat.

Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait insiden yang terjadi.

Menurutnya, helikopter yang ditumpanginya awalnya berencana mendarat di lapangan sekolah dasar di Desa Manalu Purba.

Dari ketinggian, lokasi tersebut tampak cukup luas dan aman untuk didarati.

Akan tetapi, ketika mesin sudah turun hingga ketinggian sepuluh hingga lima belas meter, kabel listrik tegangan tinggi tiba-tiba terlihat jelas di bawah.

Pilot yang bertugas langsung melaporkan risiko besar jika pendaratan dipaksakan karena sudah banyak warga berkumpul di area tersebut.

Demi menghindari kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa, keputusan cepat diambil untuk tidak mendarat.

Sebagai alternatif, sebagian bantuan berupa sepuluh karung beras kemudian dilepaskan dari udara.

Sayangnya, karung-karung tersebut tidak kuat menahan benturan dan pecah berserakan di tanah.

Setelah mendengar laporan dari bawah bahwa bantuan mengalami kerusakan, helikopter kembali melakukan pencarian lokasi yang lebih aman.

Pada kesempatan kedua, pendaratan berhasil dilakukan dengan aman pada ketinggian hanya satu meter dari permukaan tanah.

Sisanya bantuan dapat disalurkan secara langsung tanpa ada lagi yang rusak.

Meski demikian, citra warga yang terpaksa memungut beras dari lumpur telah terlanjur menjadi perhatian publik.

Banyak pihak menilai cara penyaluran tersebut kurang memperhatikan martabat korban bencana.

Dalam situasi darurat sekalipun, penyampaian bantuan harus tetap menjaga harga diri masyarakat yang sedang berada dalam kondisi sulit.

Keberadaan negara di tengah musibah seharusnya memberikan rasa aman dan terhormat, bukan malah menambah beban psikologis baru.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved