
Repelita Jakarta - Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia melaporkan kerusakan berat pada gudang penyimpanan obat dan vaksin di wilayah-wilayah terdampak banjir bandang Sumatera.
Aceh menjadi provinsi paling parah dengan lima gudang farmasi rusak total di Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Bireuen, Aceh Utara, Bireuen, serta Aceh Barat Daya.
Khusus di Aceh Tamiang, seluruh stok obat dinyatakan hancur dan tidak dapat diselamatkan lagi akibat terendam banjir berhari-hari.
Beberapa obat di gudang bertingkat masih berhasil dievakuasi sebelum rusak sepenuhnya.
Di Sumatera Utara, gudang farmasi di Tapanuli Tengah mengalami kerusakan paling berat sehingga semua vaksin dan obat esensial tidak dapat digunakan lagi.
Kerusakan serius juga tercatat di Medan serta Serdang Bedagai yang menghambat distribusi logistik kesehatan ke rumah sakit dan puskesmas.
Sementara di Sumatera Barat, gudang farmasi Kabupaten Solok menjadi yang paling terdampak namun kini mulai bisa dibersihkan untuk difungsikan kembali.
Kerusakan fasilitas ini menyebabkan terputusnya pasokan obat bagi pasien penyakit kronis, terutama yang menjalani cuci darah rutin.
Kementerian Kesehatan memusatkan pengiriman alat dan bahan hemodialisis melalui Medan karena akses dari Jakarta terlalu jauh dan terhambat.
Saat ini rumah sakit di daerah terdampak sudah berhasil memindahkan pasien cuci darah ke fasilitas terdekat yang masih aman dan pasokan mulai kembali lancar.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

