Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sjafrie: Banjir Longsor Sumatra Peringatan Tuhan atas Kelalaian Jaga Hutan Lindung

 Sjafrie Sjamsoeddin, Banjir Sumatra

Repelita Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang menghantam Pulau Sumatra sejak akhir November 2025 merupakan bentuk peringatan dari Tuhan atas kelalaian dalam menjaga hutan lindung.

Hingga hari Jumat, 12 Desember 2025, jumlah korban jiwa di tiga provinsi terdampak mendekati angka seribu orang.

"Tuhan sudah memberikan peringatan lewat peristiwa di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara bahwa kita tidak menjaga hutan lindung.

Apa yang kemudian terjadi?

Lalu terjadi longsor, banjir, dan memakan korban lebih dari 900 jiwa.

Ini kesalahan siapa?

Kesalahan kita semua karena tidak menjaga sistem kita," ungkap Sjafrie sebagaimana dikutip dari Unhas TV pada Jumat, 12 Desember 2025.

Sjafrie menekankan pentingnya peran pertahanan negara dalam mendukung perekonomian nasional.

Menurutnya, negara yang kaya harus memiliki kekuatan militer yang tangguh agar sumber daya alam terlindungi dari penjarahan.

Ia juga menggarisbawahi tugas utama pemerintah adalah menjaga pertahanan sekaligus keberlanjutan ekonomi.

Tanpa kekayaan alam yang terpelihara, rakyat tidak akan dapat menikmati kemerdekaan secara penuh.

Pesan serupa disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi posko pengungsian di Kabupaten Aceh Tamiang pada Jumat, 12 Desember 2025.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah Prabowo kembali dari lawatan kenegaraan ke Pakistan dan Rusia.

"Kita sekarang harus waspada, hati-hati.

Kita harus jaga lingkungan kita.

Alam kita harus kita jaga, kita tidak boleh tebang pohon sembarangan," tegas Prabowo sebagaimana terekam dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari yang sama.

Presiden juga meminta pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan ketat terhadap lingkungan.

Ia menghimbau agar alam dijaga dengan sebaik mungkin.

Prabowo turut menyemangati anak-anak korban bencana agar tetap tabah dan segera kembali bersekolah.

Di sisi lain, pemerintah tetap menutup pintu bagi bantuan internasional meski bencana telah memasuki pekan ketiga.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa anggaran negara cukup untuk menangani dampak banjir bandang di berbagai wilayah Sumatra.

Pemerintah memiliki dana siap pakai khusus untuk kesiapsiagaan bencana.

Dana tersebut dalam dua hari terakhir mencapai sekitar Rp500 miliar.

Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya menjelaskan bahwa bantuan dari Malaysia dan China yang sampai ke Aceh bersifat personal dan ditujukan kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Bantuan dari China berupa lima personel yang tiba pada Sabtu, 6 Desember 2025 untuk membantu evakuasi jenazah korban.

Personel tersebut dikerahkan di wilayah pesisir timur Aceh yang paling parah terdampak.

Pemerintah pusat tetap yakin mampu menangani bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tanpa campur tangan negara lain.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved