Selamat Ginting Bongkar Isyarat Jokowi: Tudingan 'Orang Besar' Jadi Pembuka Perang Politik Terbuka

 

Repelita Jakarta - Pengamat politik Selamat Ginting memberikan analisis mendalam terkait pernyataan mantan Presiden Joko Widodo mengenai adanya sosok berpengaruh di belakang isu ijazah palsu yang menargetkannya.

Selamat Ginting dari Universitas Nasional menafsirkan ucapan Jokowi tersebut sebagai pertanda masuknya fase pertentangan politik secara terbuka.

Ia menganggap narasi yang dibangun Jokowi mirip dengan sinyal dimulainya konfrontasi politik langsung.

Selamat Ginting menjelaskan bahwa respons tudingan balik dari Jokowi bukan semata-mata reaksi individu, melainkan gambaran dinamika politik tanah air yang lebih menonjolkan strategi pengelolaan citra, perebutan pengaruh, serta pembentukan opini masyarakat ketimbang pembuktian hukum atau isu pendidikan.

Padahal, persoalan ijazah pada hakikatnya termasuk dalam wilayah akademik bukan politik.

Ia menilai penyebutan kekuatan besar oleh Jokowi bisa dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat sekaligus menciptakan interpretasi politik terhadap maksud para pengkritik.

Karena apa? Ini adalah upaya mempertahankan legitimasi pribadi dari Jokowi sendiri, ungkapnya dalam program Bola Liar Kompas TV pada Jumat, 12 Desember 2025.

Selamat Ginting menyebut bahwa tudingan Jokowi terhadap pihak dalang masih bersifat dugaan, tetapi mengandung pesan politik yang kuat.

Dan ini spekulatif. Sehingga menurut saya, memang lonceng perang sudah dibunyikan pada akhir tahun ini, tambahnya.

Menurutnya, tanggapan berikutnya akan sangat dipengaruhi oleh sikap para pemain politik lain, khususnya dari partai-partai selain Partai Solidaritas Indonesia.

Kita lihat pasti perlawanan sembunyi akan dilakukan oleh partai-partai di luar PSI, terhadap statement dari Presiden Jokowi, katanya.

Selamat Ginting dikenal luas sebagai pengamat politik dan militer yang sering memberikan komentar terhadap perkembangan politik nasional Indonesia.

Ia rutin hadir di berbagai media, forum diskusi, serta platform digital untuk menyajikan pandangan mengenai kebijakan pemerintahan, hubungan sipil-militer, partai politik, hingga arah demokrasi di Indonesia.

Analisisnya sering menjadi acuan karena dianggap tajam, kritis, serta didasarkan pada pengamatan panjang terhadap perjalanan politik bangsa.

Selain sebagai pengamat, Selamat Ginting memiliki pengalaman sebagai akademisi dan pernah berprofesi sebagai jurnalis, yang membentuk pendekatannya lebih historis dan kontekstual.

Ia sering membandingkan situasi politik saat ini dengan era sebelumnya untuk memahami pergeseran pola kekuasaan serta taktik elite politik.

Dalam berbagai kesempatan, Selamat Ginting berani menyuarakan kritik terhadap praktik politik yang melemahkan demokrasi, seperti campur tangan terhadap partai, penguatan kekuasaan, serta dinamika pasca-pemilu.

Dengan gaya analisis yang tegas dan kadang memicu perdebatan, ia menjadi salah satu pengamat independen yang sering dirujuk media untuk memperkaya wacana publik mengenai arah kekuasaan dan tantangan demokrasi Indonesia ke depan.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan keyakinannya bahwa isu ijazah palsu yang muncul selama sekitar empat tahun memiliki agenda politik terselubung.

Ia mengaku sengaja tidak banyak bereaksi karena percaya penuh pada keaslian dokumennya.

Jokowi juga menantang para penuduh untuk membuktikan tuduhan mereka melalui jalur hukum yang benar.

Ia menegaskan adanya indikasi operasi politik yang disengaja untuk mempertahankan isu tersebut demi merusak citranya.

Jokowi yakin benar ada figur penting yang menjadi penggerak di balik polemik itu, meski ia memilih tidak menyebut nama secara langsung.

Pada akhir wawancara, Jokowi mengajak masyarakat fokus pada isu-isu besar bangsa daripada terjebak dalam persoalan yang ia nilai ringan di tengah perkembangan teknologi global yang pesat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga