
Repelita Halim Perdanakusuma - Presiden Republik Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap penanganan bencana banjir bandang serta tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera.
Ketiga provinsi tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang mengalami dampak kerusakan cukup parah.
Setelah melakukan kunjungan langsung ke beberapa lokasi terdampak, Presiden telah mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran pemerintah.
Instruksi tersebut menekankan pentingnya fokus pemulihan kondisi pasca bencana agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Bencana di tiga provinsi itu harus diperlakukan sebagai prioritas nasional yang memerlukan keterlibatan semua pihak secara menyeluruh.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan dana serta logistik secara penuh.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana yang digelar di pangkalan udara TNI Angkatan Udara.
Dana siap pakai akan digunakan selama masa tanggap darurat untuk mempercepat proses distribusi bantuan kepada korban.
Presiden juga telah memberikan arahan khusus kepada seluruh kementerian dan lembaga negara untuk bekerja sama memulihkan kondisi.
Instruksi yang sama juga berlaku bagi Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah, serta badan usaha milik negara.
Seluruh institusi tersebut diharapkan dapat bersikap responsif dan memastikan fokus pada upaya penyelamatan korban yang masih terdampak.
Distribusi bantuan kepada masyarakat harus berjalan lancar meskipun menghadapi berbagai kendala lapangan yang cukup kompleks.
Pemulihan berbagai fasilitas dan layanan vital menjadi hal yang sangat penting untuk segera dikerjakan secara bersama-sama.
Pemerintah terus berupaya memastikan kelancaran pengiriman layanan dasar ke seluruh wilayah yang terkena dampak bencana.
Hingga saat ini telah disalurkan lebih dari lima ratus ribu ton bantuan dari berbagai sumber dan institusi.
Bantuan tersebut mencakup paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut, serta bantuan langsung lainnya.
Bantuan juga diperluas ke daerah-daerah yang secara tidak langsung terdampak akibat terputusnya akses logistik dan transportasi.
Data terakhir menunjukkan korban meninggal dunia mencapai tujuh ratus delapan jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut.
Sementara itu, empat ratus sembilan puluh sembilan orang lainnya masih dilaporkan hilang dan terus dilakukan pencarian. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

