Kuasa Hukum Korban Bongkar Isi Chat Guru Mansur yang Suruh Buka Cadar Siswi, Ustaz Zezen Luruskan

 

Repelita Kendari - Pengacara korban, Nasruddin, membuka isi percakapan WhatsApp antara guru Mansur dengan murid perempuan kelas 4 SD di Islamic Center Mu’adz Bin Jabal yang menjadi barang bukti di persidangan.

Dalam rangkaian pesan tersebut, Mansur meminta siswi yang mengenakan cadar untuk mengirim foto wajah tanpa penutup wajah dengan alasan ingin melihat kondisi anak itu.

Pesan-pesan lain berisi ajakan makan bersama, pemberian uang, serta kalimat-kalimat berbau bujuk rayu yang dinilai tidak pantas dari seorang pendidik kepada muridnya.

Nasruddin menilai pola komunikasi itu sudah melampaui batas kewajaran seorang ustaz terhadap anak didiknya.

Sementara itu Ketua Yayasan Sahabat Mu’adz Indonesia, Zezen Zaenal Mursalin, memberikan versi berbeda bahwa permintaan membuka cadar hanya untuk memastikan identitas siswi karena suaranya diduga mirip laki-laki.

Menurut Zezen, proses pembukaan cadar dilakukan di hadapan wali kelas perempuan bernama Ustazah Maryam, bukan langsung di depan Mansur.

Pengadilan Negeri Kendari telah menjatuhkan vonis lima tahun penjara plus denda satu miliar rupiah kepada Mansur setelah terbukti melakukan pencabulan terhadap muridnya yang masih di bawah umur.

Tim kuasa hukum terdakwa, Andre Darmawan, langsung mengajukan banding karena menilai putusan hanya berdasar keterangan satu saksi anak tanpa sumpah dan mengabaikan saksi lain yang diintimidasi.

Andre menyebut insiden bermula saat Mansur memeriksa suhu tubuh siswi yang mengaku sakit dengan meraba dahi, yang kemudian dilaporkan sebagai pelecehan oleh orang tua korban.

Sebelum dilaporkan ke polisi, Mansur sempat menjadi korban penganiayaan massa hingga kepalanya robek dan memerlukan jahitan medis.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga