Repelita Tel Aviv - Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Majelis PBB menarik perhatian media Israel dan sejumlah pemimpin dunia.
Times of Israel dalam laporannya menyoroti perbedaan sikap Indonesia dibanding negara-negara lain yang mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Media tersebut menulis bahwa Qatar dan Yordania mengkritik Netanyahu sebagai pemicu konflik regional, sementara Indonesia menyampaikan salam damai dengan kata Shalom.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia akan mengakui Israel apabila negara Palestina juga diakui secara resmi.
Ia menegaskan bahwa perdamaian sejati hanya dapat tercapai jika semua pihak saling menghormati dan menjamin keamanan satu sama lain.
Pidato tersebut ditutup dengan kata Shalom, yang berarti damai dalam bahasa Ibrani.
Pada Senin, dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB mengenai solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza pascaperang.
Pernyataan tersebut kembali ditegaskan dalam Sidang Umum PBB pada hari berikutnya.
Jerusalem Post juga menyoroti pidato Prabowo dengan menulis bahwa Indonesia akan mengakui Israel jika Palestina diakui sebagai negara.
Media tersebut mengutip pernyataan Prabowo yang menekankan pentingnya hak hidup aman bagi semua bangsa.
Kata Shalom yang digunakan Prabowo turut dimuat dalam artikel tersebut sebagai simbol pesan damai.
Pidato Presiden Prabowo juga mendapat apresiasi dari sejumlah pemimpin dunia.
Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa pujian disampaikan langsung kepada Presiden maupun melalui pesan elektronik dari berbagai kepala negara dan menteri luar negeri.
Ia menyebut bahwa isi pidato Prabowo dianggap menciptakan suasana positif dalam forum internasional.
Sugiono menjelaskan bahwa pujian diberikan karena pidato Prabowo dinilai mewakili semangat kolektif negara-negara anggota PBB.
Ia menyebut bahwa banyak pihak menganggap PBB sebagai harapan bagi perdamaian, kesetaraan, dan inklusivitas global.
Selain Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, apresiasi juga datang dari Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra dan Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein.
Keduanya turut menyampaikan pidato dalam sesi sidang yang sama.
Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras.
Ia juga menyerukan agar dunia bersatu dalam semangat perdamaian dan keadilan.
Prabowo menekankan pentingnya tatanan multilateral yang menjamin perdamaian dan kemakmuran sebagai hak semua bangsa, bukan hanya segelintir pihak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

