Repelita Bandung - M Rizal Fadillah kembali melontarkan pernyataan keras yang menyoroti sikap mantan Presiden Joko Widodo dengan menyematkan predikat 3P, yakni pengecut, pengeles, dan penipu.
Dalam catatan tertulisnya pada 1 Agustus 2025, Rizal menilai sifat pengecut tercermin saat Jokowi mendadak membantah telah melaporkan Abraham Samad meski sebelumnya sempat diungkapkan oleh Samad bahwa ia akan melawan hingga titik darah penghabisan.
Rizal menyebut Jokowi mulai khawatir karena laporan ke kepolisian berpotensi berbalik menyerang apabila tidak terbukti.
Ia kemudian menyoroti gaya mengeles Jokowi yang menurutnya kerap membelokkan persoalan untuk mencari pembenaran dengan mengorbankan pihak lain.
Salah satunya soal pernyataan Jokowi yang tidak pernah menyebut nama terlapor sehingga seolah tanggung jawab sepenuhnya ditujukan kepada kepolisian.
Rizal menegaskan delik aduan terkait pencemaran nama baik semestinya jelas sejak awal siapa pihak yang dilaporkan.
Lebih lanjut, Rizal menganggap tindakan Jokowi tergolong penipuan lantaran berulang kali menyatakan ijazah S-1 UGM miliknya asli tetapi tidak pernah mau membuka bukti secara terang.
Situasi ini menumbuhkan kecurigaan publik akan keaslian dokumen tersebut bahkan memunculkan keyakinan adanya dugaan ijazah palsu.
Ia mendorong uji forensik secara terbuka dan transparan atas barang bukti yang kini telah disita Polda Metro Jaya agar bisa dibuktikan di pengadilan.
Menurutnya, jika benar ada kecurangan, Jokowi wajib menanggung risiko hukum.
Rizal mengingatkan bahwa jabatan Presiden tidak boleh menjadikan seseorang kebal hukum karena di tingkat Kepala Desa sekalipun, penggunaan dokumen palsu tetap berujung pidana.
Ia menilai tuntutan mengadili Jokowi pantas terus digaungkan karena apa yang disebutnya sebagai dosa politik yang membebani rakyat sejak masa kepemimpinan di Solo, Jakarta, hingga kursi Presiden.
Di akhir tulisannya, Rizal menegaskan bahwa Jokowi layak dicatat publik sebagai Presiden 3P: pengecut, pengeles, dan penipu.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
