
Repelita Jakarta - Polemik proses hukum yang menjerat Silfester Matutina, ketua umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), kembali mencuat usai bantahan dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) melalui pernyataan putrinya, Muchlisa Kalla, pada Senin 4 Agustus 2025.
Muchlisa membantah klaim Silfester yang menyebut telah berdamai dengan JK dan menganggap persoalan mereka selesai.
Ia menegaskan, pernyataan Silfester yang mengaku sudah tiga kali bertemu ayahnya dan menjalin hubungan baik tidak pernah terjadi.
"Pembohong. Tidak pernah bertemu bapak. Dia buronan. Tidak ada perdamaian. Permintaan maaf diterima namun proses hukum tetap lanjut," ujar Muchlisa.
Silfester sebelumnya divonis satu tahun penjara oleh pengadilan tingkat pertama karena pernyataannya yang menuding JK menggunakan isu SARA untuk memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Vonis itu kemudian diperberat oleh Mahkamah Agung menjadi satu setengah tahun penjara.
Meski putusan berkekuatan hukum tetap sejak 2019, hingga kini Silfester belum menjalani hukuman.
Bahkan pada 18 April 2025, ia dilantik Menteri BUMN Erick Thohir menjadi komisaris independen BUMN ID Food/PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Polemik ini juga ramai dibicarakan warganet.
"Silfester bisa bebas karena pengaruh Jokowi. Setelah diserang sama Roy Suryo, dia mengakui kalau sudah menjalani proses hukum dan bilang sudah berdamai dengan Pak JK. Eh nggak tahunya bohong juga," tulis akun X @gngmulyana.
"Kasus Silfester sebagai fakta bahwa aparat hukum 'diatur atau takut' sama Jokowi," komentar @msaid_didu.
"Pantes Silfester getol banget bela @jokowi. Ternyata DNA mereka sama, tukang bohong, tukang fitnah. Silfester ngaku sudah 2-3 kali bertemu Pak Jusuf Kalla tapi pernyataannya dibantah," catat @AnKiiim_.
"Buron itu pinter bohong juga ya? Segera tangkap orang satu itu @KejaksaanRI biar nggak bikin drama lagi!" tulis @anfarizzat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

