Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Meta Rekrut Talenta AI Muda dengan Kontrak Rp 4 Triliun untuk Percepat Inovasi

Top Post Ad

 Mark Zuckerberg Rogoh Rp 4 Triliun Buat Rekrut Pemuda Jenius AI, Siapa Dia?

Repelita Jakarta - CEO Meta, Mark Zuckerberg, membuat langkah strategis dengan merekrut talenta muda di bidang kecerdasan buatan bernama Matt Deitke yang berusia 24 tahun.

Peneliti muda ini mendapatkan tawaran kontrak sekitar 250 juta dolar AS atau setara Rp 4 triliun dengan kurs Rp 16.387 per dolar.

Sebelumnya, Deitke menolak tawaran awal dari Zuckerberg sebesar 125 juta dolar AS atau Rp 2 triliun yang diberikan selama empat tahun dalam bentuk saham dan uang tunai.

Namun, Zuckerberg kemudian memutuskan bertemu langsung dengan Deitke dan menggandakan nilai kontrak tersebut.

Pada tahun pertama, Deitke diperkirakan menerima sekitar 100 juta dolar AS atau kurang lebih Rp 1,6 triliun.

Matt Deitke sempat menempuh program doktoral di bidang ilmu komputer di Universitas Washington, tetapi memutuskan keluar dari program tersebut.

Setelah itu, ia bergabung dengan Allen Institute for Artificial Intelligence di Seattle dan memimpin pengembangan Molmo, sebuah chatbot kecerdasan buatan yang mampu mengolah gambar, suara, dan teks.

Molmo merupakan platform dengan kemampuan multimoda yang mirip dengan sistem yang sedang dikembangkan oleh Meta saat ini.

Selain itu, Deitke juga ikut mendirikan Vercept pada November 2024, sebuah startup yang fokus mengembangkan agen AI yang dapat melakukan tugas secara mandiri melalui perangkat lunak berbasis internet.

Perusahaan rintisan ini memiliki sekitar 10 karyawan dan berhasil meraih investasi sebesar 16,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 270 miliar, termasuk dari Eric Schmidt, mantan CEO Google.

Karya inovatif Deitke dalam pengembangan kumpulan data 3D, lingkungan AI yang diwujudkan, dan model multimoda mendapat pengakuan luas.

Ia pernah memperoleh Penghargaan Makalah Luar Biasa di NeurIPS 2022, sebuah penghargaan tertinggi dalam komunitas penelitian AI.

Kesepakatan kerja sama antara Deitke dan Meta menegaskan ambisi perusahaan dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan dengan agresif.

Meta diketahui sudah menggelontorkan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menggaet sejumlah peneliti AI ternama, termasuk Ruoming Pang yang sebelumnya memimpin tim modal AI di Apple.

Namun, langkah besar Meta ini memunculkan kekhawatiran terkait ketimpangan ekonomi yang makin melebar di era kecerdasan buatan.

Ramesh Srinivasan, profesor Studi Informasi dan Desain/Seni Media di UCLA sekaligus pendiri Laboratorium Budaya Digital, menyebut bahwa model pembangunan AI Meta menjadi penyebab utama ketimpangan yang terus meningkat.

Ia menyoroti bagaimana perusahaan besar memberikan kompensasi ratusan juta dolar AS kepada segelintir peneliti elit.

Sementara itu, ribuan pekerja, seperti moderator konten, banyak yang diberhentikan dan tidak diklasifikasikan sebagai karyawan penuh.

Menurut Srinivasan, pekerjaan tersebut justru menjadi target penggantian oleh sistem AI yang tengah dikembangkan secara agresif oleh Meta dan perusahaan sejenis.

Mark Zuckerberg menjelaskan kepada para investor bahwa dirinya tengah membangun tim elit dan berbakat.

Ia menyatakan bahwa investasi besar dalam komputasi dan pembangunan klaster berkapasitas gigawatt merupakan langkah yang masuk akal dalam persaingan ketat mendapatkan talenta AI terbaik.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved