Repelita Yogyakarta - Fakta tentang sosok Mulyono yang menjadi sorotan publik karena disebut-sebut sebagai teman satu angkatan Presiden Joko Widodo di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya terungkap secara rinci setelah beredar berbagai klaim dan tuduhan dari sejumlah pihak.
Mulyono sempat hadir dalam acara reuni 45 tahun alumni Fakultas Kehutanan UGM bersama Jokowi, namun kemudian muncul tudingan dari Muhammad Taufiq, seorang pengacara asal Solo, yang mengklaim Mulyono sebenarnya hanyalah seorang calo tiket terminal bernama Wakidi.
Pernyataan Taufiq yang dilontarkan melalui kanal YouTube Hersubeno Point pada akhir Juli 2025 itu semakin memancing perdebatan karena diikuti oleh tudingan serupa dari dr Tifauzia Tyassuma atau dr Tifa yang juga menuding Mulyono bukanlah alumnus UGM seperti yang diakui.
Menyikapi keraguan itu, pada Rabu 30 Juli 2025, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama mengunggah biodata lengkap Mulyono di akun X pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, tertera bahwa Mulyono lahir di Sukoharjo pada 19 Juni 1961, lulus dari SMA Negeri Sukoharjo pada 1980, lalu terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dengan nomor induk 80/34419/KT/1684.
Dalam biodata tersebut juga ditampilkan foto Mulyono mengenakan jas, kemeja putih, dasi, serta foto skripsi yang menunjukkan Mulyono memang menyelesaikan studi pada 1987, dua tahun setelah Jokowi lulus pada 1985.
Jokowi sendiri angkat bicara soal tudingan yang dialamatkan pada rekannya itu saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Kamis 31 Juli 2025.
Presiden ketujuh RI itu menyebut Mulyono adalah teman seangkatannya yang memang lulus lebih belakangan.
Jokowi juga menegaskan bahwa Mulyono terakhir diketahui bekerja di PT Restorasi Ekosistem Indonesia yang bergerak di bidang pelestarian dan konservasi hutan, dengan penempatan di Jambi.
Menurut Jokowi, Mulyono sudah lama bekerja di sektor kehutanan dan justru sempat berpindah-pindah tugas di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam sebuah unggahan video di Instagram @dian.sandi, Mulyono juga menegaskan dirinya mulai terjun ke lapangan langsung seusai lulus kuliah, memulai tugas di Pulau Mentawai, kemudian melanjutkan ke Maluku, Sulawesi, Papua, hingga akhirnya bekerja di Jambi.
Menanggapi tudingan bahwa dirinya adalah calo tiket terminal, Mulyono hanya tertawa sambil membenarkan bahwa dirinya memang pernah membeli tiket, tetapi bukan menjual.
Ia juga sempat menjelaskan bahwa selama menjadi mahasiswa angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan UGM, ia cukup dekat dengan Jokowi karena sering berkuliah bersama, berdiskusi, hingga menyelesaikan tugas akhir dengan topik yang berbeda.
Mulyono sendiri mengambil tema ekonomi manajemen kehutanan untuk skripsinya, sedangkan Jokowi memilih topik teknologi hasil hutan.
Mulyono menyebut Jokowi lulus lebih cepat karena memiliki nilai yang lebih baik.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan tidak pernah berhenti bekerja di bidang kehutanan karena statusnya sebagai pekerja swasta yang selalu berada di lapangan, mulai dari survei hingga inventarisasi area hutan.
Sementara itu, Taufiq tetap pada pendiriannya dengan menyebut dirinya punya data yang membuktikan Mulyono hanyalah Wakidi, calo terminal yang dahulu kerap menawarkan tiket bus di Terminal Tirtonadi Solo.
Taufiq bahkan menirukan teriakan khas calo bus dan menantang siapa saja untuk membantah klaim tersebut.
Meski tuduhan terus bergulir, Jokowi justru balik mempertanyakan motif di balik keraguan publik terhadap hampir semua hal yang menyangkut dirinya, mulai dari ijazah, skripsi, KKN, hingga teman kuliah.
Baginya, semua keraguan tersebut pada akhirnya tetap bisa dijawab dengan bukti nyata di lapangan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[VIRAL] Dedi Mulyadi Dituding Pemuja Nyi Roro Kidul Saat Memimpin Kirab HUT RI Jawa Barat](https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXf2P2qWidndeSdTqnZHsyPkUdyOBtQcGr1kG8X1ABnTU27fxS0LEXxKixRyg9rmYs1l_ztgxbb7kXiANvTpGJC2-u7wjamAM_5oIHb8_rFweFYu51F7Z0xcrK0a4VgGMcOtgcP-=w680?key=M7E_93MP-RBAowsdLpHxKg)
