Breaking Posts

Error 505: The Server is unavialble to connect ! {Refresh Try Again}

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] GEGER Pria Ubah Lirik Lagu Nasional Jadi Sindiran, Netizen Pro Kontra Jelang HUT RI

Top Post Ad

 Pria berdiri di kebun sambil memegang bendera Merah Putih, mengenakan kaus berlambang Garuda, saat menyanyikan lirik sindiran untuk Indonesia.

Repelita Jakarta - Jelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, publik dunia maya digemparkan oleh sebuah video berisi sindiran keras terhadap kondisi negara yang diunggah melalui platform TikTok.

Video tersebut pertama kali diposting oleh akun @masbams64 dan mulai ramai diperbincangkan sejak 3 Agustus 2025.

Dalam tayangan berdurasi singkat itu, tampak seorang pria berdiri di sebuah kebun sederhana.

Ia mengenakan kaus bergambar bendera Merah Putih dan logo Garuda di dada, serta celana pendek.

Di depannya, berkibar bendera Indonesia yang ditancapkan langsung ke tanah.

Sambil berdiri tegak dan penuh ekspresi, pria tersebut melantunkan sebuah lagu dengan irama yang mirip lagu nasional “Indonesia Pusaka”.

Namun, lirik dalam lagu tersebut telah diubah secara total menjadi sindiran keras terhadap realitas sosial dan politik di Tanah Air.

Beberapa potongan lirik yang terdengar dalam video itu berbunyi, “Indonesia tanahnya mafia, koruptornya di mana-mana, Indonesia sangat kaya raya, tapi rakyat banyak sengsara.”

Perubahan lirik ini sontak memicu gelombang kontroversi di kalangan netizen.

Baca Juga

    Sebagian besar mengecam aksi tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap lagu nasional yang sarat makna sejarah dan nilai patriotisme.

    Namun, tidak sedikit pula yang justru memuji keberanian pria itu dalam menyuarakan keresahan rakyat melalui seni.

    Menurut mereka, lirik sindiran tersebut menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi masyarakat sehari-hari.

    Lagu “Indonesia Pusaka” sendiri merupakan karya legendaris ciptaan Ismail Marzuki yang diciptakan pada tahun 1945.

    Lagu ini dikenal luas sebagai lagu wajib nasional dan kerap diputar dalam berbagai acara kenegaraan sebagai simbol cinta tanah air, semangat perjuangan, dan harapan bagi masa depan bangsa.

    Lirik aslinya menggambarkan keelokan alam Indonesia serta cita-cita agar negeri ini terus maju, adil, dan sejahtera.

    Kini, lagu tersebut kembali menjadi pusat perhatian publik setelah muncul dalam versi modifikasi yang disampaikan dalam bentuk kritik sosial.

    Perdebatan terkait video ini menunjukkan bagaimana media sosial telah menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan situasi negara.

    Namun demikian, muncul pula peringatan dari sejumlah tokoh agar kebebasan berekspresi tetap berada dalam koridor hukum dan tidak melanggar norma yang berlaku.(*)

    Editor: 91224 R-ID Elok

    Below Post Ad

    ads bottom

    Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved