Repelita Jakarta - Isu mengenai dugaan ijazah palsu milik Presiden Joko Widodo kembali memancing pro dan kontra di tengah publik, bahkan sudah merambah ke jalur hukum dengan sejumlah laporan yang terus bergulir.
Pada 11 Juli 2025, musisi Iwan Fals mengunggah polling di platform X untuk menanyakan langsung kepada warganet tentang keaslian ijazah Jokowi, yang kemudian memicu perdebatan panas.
Dalam jajak pendapat itu, dari 4.865 suara yang terkumpul, tercatat 72 persen responden meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu, sementara 14 persen menyatakan asli dan sisanya memilih diam.
Di sisi lain, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA pada surveinya justru menunjukkan hasil sebaliknya, dengan mayoritas publik menolak mempercayai tuduhan tersebut.
Survei LSI mencatat sebesar 74,6 persen responden tidak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi, dan ketidakpercayaan itu merata di semua segmen masyarakat, mulai dari pendidikan rendah hingga perguruan tinggi.
Dari kelompok masyarakat berpendidikan SD ke bawah, sebanyak 81,5 persen menyatakan tidak percaya, sedangkan di kelompok lulusan SMP persentasenya 73,7 persen dan lulusan SMA atau sederajat sebesar 69,8 persen.
Angka penolakan tuduhan ijazah palsu juga muncul di semua lapisan sosial, baik di desa maupun kota, di kalangan generasi muda hingga generasi tua, serta dari berbagai pendukung partai politik.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menegaskan kembali bahwa ijazah Presiden Jokowi sah dan resmi dikeluarkan kampus.
Sigit menjelaskan bahwa Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM sejak 1980 dengan nomor induk 80/34416/KT/1681 dan lulus pada 5 November 1985.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses akademik telah dilalui Jokowi sesuai aturan yang berlaku, termasuk penyusunan skripsi yang menjadi syarat kelulusan.
Menurut Sigit, banyak rekan satu angkatan Jokowi yang masih mengenalnya, bahkan mengenang aktivitas Jokowi dalam organisasi kemahasiswaan di UGM.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.
