Repelita Malang - Seorang perwira TNI AL bernama Letda Abu Yamin menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok calo dan preman di Terminal Arjosari, Malang.
Peristiwa ini terjadi saat Letda Abu mencoba melerai pertikaian antara calo terminal atau juru panggil penumpang (jupang) dengan kondektur bus.
Letda Abu Yamin, yang diketahui bertugas di Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Lantamal V Surabaya, tidak menyangka upayanya melerai justru berujung pengeroyokan.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Muhammad Fadholi, menantu Letda Abu.
Ia menjelaskan, mertuanya biasa turun bus di kawasan Taman Ken Dedes, namun karena larangan dari sopir, kali ini Letda Abu turun langsung di dalam terminal.
Saat berada di terminal, Letda Abu bertemu dengan seorang pedagang asongan yang merupakan temannya, lalu diajak minum kopi bersama.
Ketika sedang berbincang, Letda Abu melihat pertengkaran antara seorang jupang dan kondektur bus, yang memicu niatnya untuk mendamaikan keduanya.
Fadholi menyebutkan, jupang tersebut meminta uang kepada kondektur, dan Letda Abu mencoba menengahi dengan menasihati agar tidak terlalu memberatkan kondektur.
"Katanya, bapak hanya bilang kasihan sama kondektur, jangan terlalu banyak minta," ujar Fadholi pada 30 Juni 2025.
Namun, jupang itu tidak terima ditegur dan memanggil teman-temannya.
Tidak lama kemudian, sekitar 15 orang mengeroyok Letda Abu secara brutal.
"Bapak saya langsung dikerumuni dan dipukuli. Ada yang mau nolong, malah ditendang juga," ungkap Fadholi.
Ia mengatakan bahwa saat ini ada tiga pelaku yang menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota, sementara sisanya masih diburu.
Berdasarkan informasi warga di sekitar lokasi, pertikaian bermula dari permintaan uang Rp 5.000 dari jupang kepada kondektur.
Letda Abu menyarankan agar cukup diminta Rp 3.000 saja karena merasa iba pada kondektur.
Namun, saran tersebut malah disalahpahami dan memicu kemarahan jupang serta rekan-rekannya.
Letda Abu mengalami luka serius di bagian kepala dan tangan akibat pengeroyokan.
Saat ini ia masih menjalani perawatan di RS Saiful Anwar Malang setelah menjalani operasi pemulihan kondisi pascakejadian.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

