Repelita Jakarta - Surat dari Kementerian UMKM yang ditandatangani atas nama kunjungan istri Menteri Maman Abdurrahman, Agustina Hastarini, tersebar luas di media sosial dan menuai kritik tajam.
Dokumen tersebut mencantumkan kegiatan perjalanan ke enam negara Eropa dan Turki, dengan agenda disebut sebagai misi budaya.
Perjalanan itu dijadwalkan berlangsung dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025 dan melibatkan kunjungan ke delapan kota, di antaranya Istanbul, Amsterdam, Paris, dan Milan.
Surat tersebut juga memuat permintaan pendampingan dari pihak kedutaan besar di masing-masing negara.
Pakar dari Celios, Media Wahyudi Askar, menilai penerbitan surat perjalanan dinas atas nama istri menteri bertentangan dengan aturan.
Menurutnya, dokumen negara hanya diperuntukkan bagi pejabat aktif atau ASN.
Ia menegaskan bahwa fasilitas negara tidak semestinya diberikan kepada pasangan pejabat yang tidak memiliki penugasan resmi.
“Perjalanan tanpa peran langsung dalam kegiatan bisa menjadi bentuk penyalahgunaan anggaran,” tegas Askar.
Ia menyebut hal semacam ini berpotensi mengandung praktik nepotisme terselubung dan tidak sesuai prinsip efisiensi negara.
Senada dengan itu, analis kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyatakan belum ada regulasi yang tegas soal larangan perjalanan dinas bagi keluarga pejabat.
Namun ia menilai surat semacam ini mencederai etika pemerintahan.
Trubus mengingatkan bahwa praktik seperti ini bukan pertama kali terjadi.
Ia menyinggung kasus serupa pada 2016, saat putri dari mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dengan pendampingan resmi dari KJRI New York.
“Kalau ini terus diulang, rakyat akan mempertanyakan integritas lembaga. Publik tidak mendapatkan manfaat apa pun dari fasilitas seperti ini,” katanya.
Agustina Hastarini atau Tina Astari diketahui aktif sebagai penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian UMKM dan juga dikenal sebagai pelaku usaha produk kecantikan serta kesehatan.
Ia sering mendampingi sang suami dalam sejumlah acara resmi kementerian, dan aktivitas tersebut kerap dibagikan melalui media sosial.
Menanggapi kehebohan surat perjalanan tersebut, Maman Abdurrahman belum memberikan pernyataan lengkap.
Melalui pesan singkat, ia hanya menyebut ingin terlebih dahulu memverifikasi keabsahan dokumen itu.
“Nanti saya jawab. Mau saya cek dulu,” ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok