Repelita Jakarta - Aktivis sosial Said Didu kembali menyuarakan kritik keras terkait isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya pada Rabu (2/7/2025), Said Didu menyebut langkah pemakzulan sebagai upaya untuk membersihkan dan meluruskan kesalahan bangsa.
Ia menilai tindakan tersebut tidak mendapat respons serius dari partai politik, parlemen, dan tokoh-tokoh nasional.
“Saat rakyat ingin bersihkan dan luruskan kesalahan bangsa lewat pemakzulan Gibran,” tulis Said Didu.
Ia menambahkan bahwa partai, parlemen, dan tokoh hanya memperlakukan isu itu sebagai hiburan dengan “musik untuk main poco-poco.”
Said Didu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan menghentikan tindakan yang dianggapnya sebagai tarian poco-poco dari rezim, partai politik, dan tokoh.
“Ayo bersatu hentikan tarian poco-poco rezim, parpol, dan tokoh demi perbaikan bangsa,” ujarnya.
Isu pemakzulan Gibran kembali memanas setelah Forum Purnawirawan TNI menyampaikan usulan pemakzulan ke DPR RI melalui sekretariat.
Namun Ketua DPR Puan Maharani mengakui surat tersebut belum diterima secara resmi oleh pimpinan DPR karena masih menumpuk di Sekretariat Jenderal DPR.
“Surat belum kita terima karena baru hari Selasa dibuka masa sidangnya, masih banyak surat yang menumpuk,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan.
Ia menegaskan bahwa DPR akan memproses surat tersebut sesuai mekanisme apabila telah diterima secara resmi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

