Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyampaikan kritik tajam terhadap posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI.
Melalui akun X pribadinya pada Jumat 4 Juli 2025, Said menyindir keras tim sukses yang merasa bangga telah mengantarkan Gibran ke kursi wapres.
Ia menyatakan bahwa kemenangan Gibran diperoleh bukan melalui jalur yang sah, melainkan karena praktik nepotisme.
Jangan bangga jadi tim sukses anak muda yang lewat jalur tidak sah dan nepotisme, tulisnya.
Lebih jauh, Said Didu mengingatkan publik untuk tidak menjadikan Gibran sebagai panutan bagi generasi muda.
Ia menegaskan bahwa pencapaian Gibran bukan hasil dari prestasi atau persaingan yang adil, melainkan karena hubungan keluarga.
Adalah salah menjadikan Gibran sebagai contoh kesuksesan anak muda. Karena Gibran lewat jalur nepotisme. Bukan lewat persaingan prestasi, ujarnya.
Posisi Gibran sebagai anak Presiden Jokowi memang kerap menuai sorotan sejak masa pencalonan hingga kini menjabat sebagai wapres.
Berbagai kritik dilontarkan publik terkait dugaan penguatan dinasti politik dan menurunnya kualitas demokrasi.
Banyak pihak menilai bahwa penunjukan Gibran oleh partai politik pendukung lebih karena hubungan darah ketimbang kapasitas pribadi.
Isu ini terus menjadi bahan diskusi dan perdebatan di ruang publik dan media sosial.
Sebagian kalangan mengkhawatirkan bahwa keberadaan Gibran dalam lingkaran kekuasaan hanya akan memperkuat dominasi politik keluarga Presiden Jokowi.
Kondisi ini dinilai berpotensi menggerus semangat meritokrasi dan akuntabilitas pemerintahan.
Di sisi lain, Gibran beberapa kali menanggapi isu ini dengan menyatakan kesiapannya untuk dinilai berdasarkan kinerja.
Dalam pernyataannya pada Mei 2025, Gibran menegaskan bahwa ia ingin membuktikan diri sebagai pemimpin yang layak, bukan sekadar anak Presiden.
Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan hanya putra Presiden, tapi juga pemimpin yang kompeten, ujar Gibran saat itu. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.