
Repelita Jakarta - Desakan untuk memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menguat setelah Forum Purnawirawan TNI mengirim surat resmi kepada DPR dan MPR.
Mereka menilai pencalonan Gibran sebagai hasil manipulasi terhadap konstitusi sehingga layak dibatalkan melalui pemakzulan.
Ratusan purnawirawan dari berbagai matra TNI telah membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan.
Forum itu mengancam akan mendatangi gedung parlemen jika tidak ada tindak lanjut dari DPR.
Di tengah memanasnya isu tersebut, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyampaikan pendapat yang menyita perhatian publik.
Melalui unggahan di media sosial X pada Kamis, 3 Juli 2025, Said Didu menyebut bahwa pergerakan tiga tokoh besar bisa menjadi kunci agar pemakzulan Gibran benar-benar berjalan.
“Prabowo, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono. Jika tiga orang ini tahu negaranya terancam maka pemakzulan ini berjalan,” ujarnya.
Ia juga mengkritik lembaga parlemen yang terkesan tidak serius menanggapi aspirasi rakyat.
“Menurut saya sedang pelecehan dalam tanda kutip parlemen terhadap suara rakyat hari ini,” tegasnya.
Said Didu menilai forum purnawirawan hanya dijadikan alat permainan politik.
“Para jenderal untuk memakzulkan Gibran cuma dijadikan gendang poco-poco,” sindirnya.
Ia juga menyatakan bahwa Gibran sudah tidak memenuhi syarat moral, legal, dan kompetensi untuk tetap menjabat sebagai wakil presiden.
Namun ia menilai kekuatan rakyat akan tetap tertahan jika tidak ada inisiatif dari elite utama bangsa.
Menurutnya, hanya peran aktif dari Presiden Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono yang bisa mendorong mekanisme pemakzulan berjalan di MPR. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

