Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pengacara Jokowi Disentil Rismon: Hanya Menyenangkan Klien, Bukan Ungkap Kebenaran "Yang Penting Klien Senang"

 

Repelita Jakarta - Rismon Sianipar, seorang ahli digital forensik, menyoroti sikap tim pengacara Joko Widodo yang menurutnya hanya fokus membela klien tanpa memperhatikan fakta yang sebenarnya.

Ia menyebut tim hukum Jokowi sekadar melakukan tugas yang menyenangkan klien, tanpa mempertimbangkan kebenaran di balik perkara ijazah palsu yang terus menjadi polemik.

“They just doing their job, mereka hanya melakukan pekerjaannya. Whatever the truth is, they don't care, apapun kebenaran itu mereka tidak peduli. Yang penting kan mereka melakukan pekerjaan menyenangkan kliennya,” kata Rismon pada Kamis, 17 Juli 2025 melalui kanal YouTube Refly Harun.

Rismon bahkan menyindir tim hukum Jokowi terkait imbalan yang diterima.

“Saya enggak tahu dibayar atau pro bono, tentunya mungkin enggak pro bono lah, pro bini mungkin hahaha,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bagaimana fakta di lapangan tidak mampu dibantah, terutama pernyataan Kasmudjo, mantan dosen UGM, yang menegaskan tidak pernah menjadi pembimbing skripsi Jokowi.

Rismon menilai pihak Jokowi tidak memiliki bukti tambahan yang menguatkan keaslian ijazah, hanya mengandalkan hasil penyelidikan Bareskrim Polri.

“Justru di pihak merekalah yang nggak ada tambahan apapun, bukti apapun untuk memperkuat bahwa ijazah Jokowi asli. Yang mereka lakukan cuma bersandar pada kesimpulan identik dari Bareskrim,” ungkapnya.

Ia pun membandingkan dengan kasus lain seperti Jessica Wongso dan Vina Cirebon, yang juga pernah mempertanyakan keakuratan penyelidikan Bareskrim.

Sementara itu, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyatakan Roy Suryo dan timnya gagal menunjukkan bukti baru atau novum untuk membuktikan ijazah Jokowi palsu.

“Mereka tidak berhasil menunjukkan di mana cacatnya penyelidikan Bareskrim,” kata Yakup usai gelar perkara khusus di Bareskrim Polri, Rabu, 9 Juli 2025.

Yakup menambahkan Roy Suryo Cs juga tidak membawa novum baru sehingga seharusnya berhenti menggulirkan isu ijazah palsu.

Di sisi lain, Roy Suryo mengklaim akan membuktikan melalui analisis teknis bahwa ijazah Jokowi 99,9 persen palsu berdasarkan pemeriksaan digital.

Ia menggunakan metode Error Level Analysis (ELA) dan face comparation yang menunjukkan kejanggalan pada foto ijazah Jokowi.

Menurut Roy, pas foto pada ijazah Jokowi tidak cocok dengan foto terbaru, bahkan cocok dengan foto Dumatno Budi Utomo.

Bareskrim Polri sendiri menegaskan ijazah Jokowi asli setelah dilakukan uji laboratorium forensik pada bahan kertas, tinta, cap stempel, dan tanda tangan.

Dari hasil pengecekan, dokumen dinyatakan identik dengan ijazah pembanding lain dari Fakultas Kehutanan UGM.

Sebanyak 39 saksi juga sudah diperiksa, termasuk rekan kuliah Jokowi.

Setelah gelar perkara, Polda Metro Jaya menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan ditemukan unsur pidana pada laporan Jokowi terkait pencemaran nama baik.

Selain laporan langsung Jokowi, lima laporan lainnya hasil limpahan dari Polres lain juga ikut naik tahap penyidikan, terutama terkait penghasutan dan penyebaran hoaks.

Sebagian pelapor memilih mencabut laporan, sementara sebagian lain tetap dilanjutkan hingga ada kepastian hukum.

Roy Suryo Cs sebelumnya dilaporkan oleh relawan Jokowi ke Polres Jakarta Pusat pada 23 April 2025.

Sejumlah pihak, termasuk ahli digital forensik Rismon Sianipar, juga ikut dilaporkan dengan dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.

Laporan serupa juga dibuat tim Peradi Bersatu ke Bareskrim Polri pada 24 April 2025.

Semua laporan kini ditangani di Polda Metro Jaya bersamaan dengan laporan pencemaran nama baik yang diajukan Jokowi pada 30 April 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved