Pencabutan Pernyataan Sofian Dinilai Asyari Kian Tegaskan Dugaan Ijazah Jokowi Bermasalah

 

Repelita Medan - Asyari Usman angkat suara terkait langkah mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi yang mencabut komentarnya mengenai ijazah Joko Widodo.

Asyari menilai pencabutan itu justru menambah kuat dugaan publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.

Ia berpendapat, meski Prof Sofian sudah membuat surat pernyataan resmi, penjelasan awalnya tetap utuh di mata publik.

Asyari menekankan, status Prof Sofian sebagai mantan rektor membuat pengakuannya tak bisa dihapus begitu saja hanya dengan selembar surat.

Menurutnya, masyarakat sudah terlanjur menerima keterangan Prof Sofian secara terbuka.

Asyari juga menyoroti bahwa Prof Sofian telah mengumpulkan data dari sejumlah guru besar Fakultas Kehutanan UGM sebelum berkomentar.

Ia meyakini suasana di lingkaran UGM mendukung adanya dugaan manipulasi.

Asyari berpendapat, langkah mencabut pernyataan justru memunculkan pertanyaan baru di tengah masyarakat.

Baginya, permintaan pencabutan pernyataan itu makin menegaskan kegelisahan pihak yang merasa dirugikan.

Asyari menduga pihak yang meminta surat pencabutan telah terjebak pada strategi Dr Rismon yang merekam pembicaraan dengan Prof Sofian.

Baginya, langkah ini membuka fakta bahwa pihak Istana risau jika orang sekelas Prof Sofian bicara blak-blakan.

Asyari melihat kegelisahan tersebut jadi bahan bakar untuk memperkuat posisi pihak-pihak yang sejak awal menganggap ijazah Jokowi bermasalah.

Ia juga menilai beban moral kini bertambah di pundak Jokowi akibat polemik pencabutan pernyataan ini.

Asyari mempertanyakan apakah Jokowi memahami arti beban moral tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga