Repelita Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengunjungi Kibbutz Nir Oz, Kamis 3 Juli 2025, atau 636 hari setelah serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan dan menculik lebih dari seperempat penduduk komunitas tersebut.
Dalam kunjungan itu, Netanyahu didampingi istrinya, Sara Netanyahu, menyusuri sisa-sisa rumah yang hancur dan berbincang dengan para penyintas serta keluarga korban.
Namun kehadiran Netanyahu tidak disambut baik.
Puluhan warga melakukan aksi protes di gerbang utama Nir Oz sambil meneriakkan kata-kata seperti pengkhianat, koruptor, hingga pembunuh.
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan Tuan Pengabaian sebagai bentuk kekecewaan atas lambannya respons pemerintah.
Karena tekanan massa, rombongan Netanyahu akhirnya masuk melalui gerbang belakang.
Di lokasi, para penyintas mendesak Netanyahu segera menghentikan perang dan membawa pulang para sandera melalui jalur kesepakatan.
Mereka juga meminta pemerintah membentuk komisi penyelidikan atas kegagalan sistem keamanan pada 7 Oktober.
Beberapa warga menyampaikan kekecewaan karena butuh waktu hampir dua tahun bagi Netanyahu untuk datang langsung ke komunitas mereka.
Seorang demonstran menyatakan melalui pengeras suara bahwa masyarakat Nir Oz tidak akan melupakan kelambanan pemimpin mereka.
Dalam kunjungannya, Netanyahu menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi.
“Saya berada di sini bersama istri saya, Sara, di Kibbutz Nir Oz, di hadapan kehancuran dan pembantaian,” ujarnya.
“Di tempat ini, Anda merasakan kedalaman jiwa, besarnya rasa sakit, dalamnya kesedihan, trauma yang belum sembuh.”
Netanyahu menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh membawa pulang seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
“Saya merasa punya komitmen mendalam, pertama-tama, untuk memastikan seluruh sandera kembali. Semua, tanpa terkecuali,” katanya.
Ia juga menjanjikan pembangunan kembali komunitas Nir Oz.
Usai kunjungan, Netanyahu dan istrinya melanjutkan perjalanan ke kota Ofakim yang juga menjadi sasaran serangan.
Diketahui, dari 251 orang yang diculik Hamas pada 7 Oktober, sebanyak 117 berasal dari Nir Oz.
Dari jumlah itu, 30 orang tewas, 75 diculik, dan sembilan masih ditawan di Gaza.
Empat di antaranya diperkirakan masih hidup hingga kini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok