
Repelita Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyatakan tidak mengetahui asal-usul surat permintaan pendampingan istri oleh tujuh Kedutaan Besar RI dalam perjalanan luar negeri.
Pengakuan itu disampaikan Maman seusai mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat.
Ia menegaskan tidak pernah memberikan perintah, disposisi, atau instruksi terkait dokumen yang telah beredar di publik tersebut.
“Sampai hari ini saya pun tidak mengerti itu dokumen dari mana. Tidak pernah ada perintah atau disposisi atau apa pun dari saya,” ujar Maman.
Ia mengaku heran dan tidak tahu siapa yang menyusun surat tersebut.
“Saya enggak ngerti, makanya saya juga bingung,” katanya.
Pihaknya mengaku akan menyelidiki secara internal mengingat dalam dokumen yang tersebar, tercantum logo resmi Kementerian UMKM.
“Sepengetahuan kami, kami sudah mengecek. Jadi kalau kita mau cari tahu, carilah siapa yang menyebarnya, dari mana dokumennya,” ujar Maman.
Diketahui sebelumnya, sebuah surat berkop Kementerian UMKM tertanggal 30 Juni 2025, dengan tanda tangan Sekretaris Menteri UMKM Arif Rahman Hakim, beredar luas.
Surat itu berisi permintaan kepada tujuh Kedubes RI agar memberikan pendampingan kepada istri Maman, Agustina Hastarini, dalam kunjungan ke delapan kota luar negeri antara lain Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan.
Agenda tersebut dijadwalkan berlangsung sejak 30 Juni hingga 14 Juli 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

