Repelita Solo - Panggung politik nasional kembali diwarnai langkah mengejutkan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang terang-terangan menyatakan dukungan total untuk Partai Solidaritas Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi di hadapan para kader PSI dalam Kongres di Solo.
Ia menegaskan siap bekerja keras demi membesarkan partai yang kini dipimpin putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI,” kata Jokowi seperti tercantum di laman resmi PSI, Senin 21 Juli 2025.
Langkah ini sontak memicu berbagai spekulasi politik di kalangan publik.
Banyak yang menduga Jokowi tidak sekadar memberi restu, tetapi juga tengah menyiapkan peran baru di PSI.
Meski demikian, belum ada pengumuman resmi soal status Jokowi, apakah akan duduk di posisi Dewan Pembina atau hanya sebatas tokoh pendukung.
Kaesang Pangarep juga belum memastikan hal itu karena kewenangan pembentukan Dewan Pembina bukan di tangannya.
Pengamat politik menilai manuver Jokowi ini membawa efek elektoral besar bagi PSI.
Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menyebut langkah Jokowi menjadi bahan bakar utama untuk mendongkrak suara PSI di masa depan.
Banyak pihak membandingkan strategi Jokowi ini dengan pola Susilo Bambang Yudhoyono membesarkan Partai Demokrat di awal 2000-an.
Menurut sejumlah analis, PSI memang membutuhkan sosok kuat seperti Jokowi untuk menaikkan popularitas partai.
Dalam pidatonya, Jokowi juga memaparkan rencana kerja PSI ke depan.
Ia meminta struktur partai diselesaikan hingga ke tingkat desa sebelum akhir 2027.
Jokowi menargetkan PSI bisa meraih kursi legislatif tiga kali lipat pada Pemilu 2029 jika perencanaan dijalankan dengan serius.
Ia bahkan meyakini PSI akan tumbuh menjadi partai besar pada 2034.
Banyak yang menilai langkah ini bukan hanya dukungan moral, tetapi juga penyiapan jalur politik baru bagi keluarganya.
Skenario Jokowi tetap punya peran besar di panggung nasional pun semakin terbuka.
Jokowi dinilai tengah merancang warisan politik agar pengaruhnya tetap terjaga meski tak lagi menjabat presiden.
Koalisi PSI dan Jokowi diprediksi bakal menjadi poros penting dalam perebutan suara di Pemilu 2029.
Langkah Jokowi mendukung penuh PSI juga dianggap memperkokoh posisi keluarga Jokowi, dengan Gibran di kursi wakil presiden dan Kaesang memimpin partai.
Para analis percaya, peta politik nasional ke depan akan semakin dinamis dengan manuver Jokowi bersama PSI.
Bagi Jokowi, ini bukan sekadar pensiun dari jabatan, melainkan membuka babak baru untuk tetap berpengaruh melalui jalur politik yang ia siapkan sendiri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[BREAKING NEWS] Hakim dan Jaksa Minta Maaf di Kuburan Terdakwa, Ternyata Bukan Koruptor](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_t32MICXgmr59NpN2qyyXe6ZoHK2FnY5sLBC4423PXP_R_M_dERZ06sxa-7kRWeIS5fgxChfLImY-hUjUwHbC7YsAsSOFkw3JTjsAGt0LfmmiPCs1rP8kUEDiVmD_B3N__0zyzQ_StTKnfEfQlkNk8cDovpikNpxlOpgofe6VZuq13Pj-2q0FftJGDOLOmK0M2WmXQYPvdWnMNi6Eo6NXYB=w680)
