Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Alamat Rumah Ahmad Sahroni Disebar di Medsos, Netizen: Udah Gue Sematin Tuh, Rudal Aja...

Repelita Jakarta - Nama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menjadi bahan pembicaraan panas di media sosial pada Senin, 25 Agustus 2025.

Unggahan-unggahan warganet yang menyoroti pernyataannya terkait kenaikan tunjangan anggota dewan memicu gelombang reaksi keras.

Banyak pengguna internet menganggap ucapannya melecehkan warga yang tengah kecewa dengan beban ekonomi yang kian berat.

Sejumlah akun di TikTok dan platform lain menayangkan ulang cuplikan pernyataan Sahroni, sehingga namanya segera masuk dalam daftar topik yang paling banyak dicari.

Dalam salah satu siaran langsung di TikTok yang menampilkan aksi demonstrasi di dekat Gedung DPR, warganet bahkan menyoroti lokasi kediaman Sahroni.

Beberapa di antaranya secara terang-terangan meminta alamat rumah politisi Partai NasDem tersebut disematkan pada tayangan.

Seorang pengguna bernama Ze****** menuliskan komentar, “Udah gue sematin tuh, rudal aja.”

Komentar itu menuai reaksi lanjutan dari warganet lain yang menyuarakan sumpah serapah terhadap anggota dewan.

Meski begitu, belum ada konfirmasi mengenai kebenaran alamat yang disebut-sebut tersebut.

Yang jelas, kemarahan publik tampak semakin memuncak, terutama setelah isu kenaikan tunjangan DPR dan pajak yang memberatkan masyarakat menjadi bahan perbincangan hangat.

Dalam banyak unggahan, warganet menilai kebijakan tersebut menunjukkan lemahnya kepedulian wakil rakyat terhadap kondisi yang dihadapi masyarakat sehari-hari.

Aksi-aksi protes yang berlangsung di jalanan ikut memperkuat suara penolakan terhadap kebijakan tersebut.

Di tengah memanasnya suasana, Ahmad Sahroni memilih menanggapi melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88.

Pada Minggu, 25 Agustus 2025, ia mengunggah sebuah video yang berisi klarifikasi.

Dalam video itu, Sahroni menegaskan bahwa DPR tetap terbuka terhadap kritik, komplain, bahkan caci maki dari masyarakat.

Menurutnya, hal tersebut adalah bagian dari dinamika demokrasi.

Ia mengatakan, “Masyarakat boleh kritik, boleh komplain, boleh caci maki, nggak apa-apa kita terima.”

Namun, Sahroni menolak tegas ketika kritik mengarah pada seruan untuk membubarkan DPR.

Menurutnya, gagasan itu datang dari pihak yang tidak memahami peran lembaga legislatif.

“Memang yang ngomong itu rata-rata orang yang nggak pernah jadi duduk di DPR,” ujarnya dalam video tersebut.

Ia menilai bahwa ucapan yang menyerukan pembubaran DPR hanya datang dari pihak yang tidak mengetahui kompleksitas tugas wakil rakyat.

Politikus asal NasDem itu juga menyampaikan bahwa anggota DPR bekerja untuk masyarakat dan memiliki empati terhadap kondisi rakyat.

Ia menambahkan bahwa kritik sebaiknya disampaikan melalui mekanisme yang benar agar bisa digunakan sebagai bahan evaluasi.

Meski tetap membuka diri terhadap kritik keras, ia menyebut bahwa DPR sebagai lembaga tidak akan runtuh hanya karena hujatan di media sosial.

Menurutnya, lembaga perwakilan rakyat memiliki kedudukan yang konstitusional dan tidak bisa digantikan dengan tekanan emosional semata.

Dalam pernyataan lain di video tersebut, Sahroni bahkan mengeluarkan kalimat yang menimbulkan kontroversi lebih besar.

Ia menyebut, “Orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itulah orang tolol sedunia.”

Ungkapan ini kembali menyulut amarah warganet yang menganggap Sahroni meremehkan suara publik.

Namun demikian, ia menutup pernyataannya dengan sikap menantang bahwa DPR akan tetap berdiri meski hujatan deras terus mengalir.

“Mau dihujat sampai mampus juga nggak apa-apa. Masih berdiri DPR-nya. Sampai kapanpun, tidak akan merubah,” katanya.

Sementara itu, aksi demonstrasi di depan Gedung DPR pada Senin, 25 Agustus 2025, berlangsung dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Petugas terlihat berjaga di sepanjang Jalan Letjen S Parman, menghalau massa yang mencoba mendekat lebih jauh ke arah gerbang utama.

Situasi panas di lapangan berpadu dengan tensi tinggi di media sosial, membuat isu ini semakin menjadi pusat perhatian publik.

Gelombang kekecewaan terhadap kenaikan tunjangan DPR dan respons keras Sahroni menandai semakin lebarnya jurang antara rakyat dengan wakilnya di parlemen. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved