Pengusaha dengan Segudang Usaha Terseret sebagai Dalang Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih

 

Repelita Jakarta - Kasus pembunuhan terhadap Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta memasuki babak baru setelah nama Dwi Hartono atau dikenal sebagai Klan Hartono ikut terseret sebagai otak intelektual di balik peristiwa tersebut.

Wajah Hartono muncul dalam rekaman video saat aparat melakukan penangkapan di dua lokasi berbeda, yaitu di Solo pada Sabtu, 23 Agustus 2025, serta di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, membenarkan penetapan Hartono sebagai aktor intelektual kasus ini.

Selain Hartono, polisi juga menangkap tiga orang lain berinisial YJ, AA, dan C.

Ketiganya kini menjalani pemeriksaan mendalam bersama Hartono untuk memastikan peran masing-masing dalam perencanaan maupun eksekusi penculikan dan pembunuhan tersebut.

Dalam proses interogasi, terungkap bahwa Hartono menyimpan lebih dari 20 unit telepon genggam yang diduga digunakan untuk komunikasi serta pengaturan aksi.

Momen itu turut terekam dalam unggahan kanal Youtube Jacklyn Chopper, ketika aparat meminta Hartono menyerahkan seluruh perangkat komunikasi yang ia miliki.

Selain dikenal luas di media sosial melalui akun Instagram, TikTok, dan Youtube dengan nama Klan Hartono, pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, 6 Oktober 1985 ini juga menuliskan dirinya sebagai pengusaha di bidang properti, perdagangan, pendidikan, e-commerce, hingga fashion dan perawatan kulit.

Hartono diketahui memulai perjalanan bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah dengan membuka usaha warnet, rental game, kedai kopi, hingga warung makan.

Ia juga menjadi pendiri platform pendidikan daring Guruku.com serta tercatat pernah memberikan beasiswa bagi korban kekerasan seksual di Lampung pada Maret 2024 bersama pengacara Hotman Paris.

Di tengah beredarnya kabar penetapannya sebagai aktor intelektual, sejumlah warganet di media sosial justru mengaku terkejut karena mengenalnya sebagai sosok dermawan yang sering memberi bantuan pendidikan.

Namun hingga kini, polisi masih mendalami motif yang melatarbelakangi keterlibatan Hartono dalam pembunuhan tersebut.

Peristiwa bermula ketika Ilham diculik empat orang berinisial AT, RS, RAH, dan RW dari area parkir sebuah supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Sehari kemudian, jasad Ilham ditemukan di area persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mata ditutup lakban.

Polisi berhasil meringkus tiga pelaku di sebuah rumah di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.

Sementara itu, RW alias Eras yang disebut sebagai kapten penculikan ditangkap di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Setelah menjalani proses autopsi, jenazah Ilham akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga