Repelita Jakarta - Isu korupsi di pemerintahan baru kembali memicu perdebatan setelah Syahganda Nainggolan membongkar istilah serakahnomics sebagai warisan era Jokowi.
Syahganda menilai kerakusan kekuasaan dan praktik korupsi yang menggurita masih membayangi langkah Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Dalam diskusi di podcast Forum Keadilan TV, Syahganda menjelaskan serakahnomics bukan hanya korupsi biasa, melainkan pola pikir rakus yang dibangun dari ambisi kuasa keluarga.
Ia menegaskan tantangan terbesar Prabowo adalah membersihkan sistem yang telah dibiarkan tumbuh di masa pemerintahan sebelumnya.
Tantangan ini disebut Syahganda sebagai air bah serakahnomics warisan Jokowi yang harus segera dibendung.
Syahganda menilai Prabowo punya niat serius memberantas praktik kotor ini dengan menjadikan Kejaksaan Agung sebagai ujung tombak, didukung penuh TNI.
Langkah berani ini mulai tampak dengan dibongkarnya kasus korupsi besar di Pertamina hingga sektor timah.
Beberapa kasus yang merugikan negara hingga triliunan rupiah mulai diusut, memberikan harapan baru bagi publik.
Namun Syahganda memberi peringatan keras bahwa langkah berani Prabowo bisa terancam oleh partai-partai pragmatis di lingkar koalisi.
Ia khawatir kepentingan politik transaksional akan menjegal upaya pembersihan sistem yang sudah terlanjur rusak.
Persekutuan dengan partai tanpa dasar ideologi antikorupsi menjadi batu sandungan serius bagi Prabowo.
Di satu sisi, gebrakan Prabowo lewat Kejaksaan Agung menuai pujian.
Namun di sisi lain, kompromi politik dengan partai pragmatis bisa memadamkan semangat pemberantasan serakahnomics.
Syahganda menilai benturan antara idealisme dan realitas politik akan menjadi ujian terbesar kepemimpinan Prabowo ke depan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
.jpg)
