Repelita Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menepis anggapan bahwa kegiatannya turun ke daerah hanya untuk pencitraan politik.
Menurut Gibran, kehadirannya langsung di lapangan merupakan langkah nyata untuk mendengar keluhan dan masukan masyarakat.
Ia menilai dialog dengan warga, pelaku UMKM, hingga petani sangat dibutuhkan.
Hal itu disampaikan Gibran saat memberikan materi pada Pembekalan Peserta Pendidikan dan Pemantapan Pimpinan Nasional Angkatan 68 melalui siaran daring Sekretariat Wapres, Rabu 16 Juli 2025.
Gibran membeberkan bahwa beberapa waktu lalu dirinya sempat berkunjung ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia datang ke Jogjakarta dan Banyuwangi untuk ikut memanen tebu serta ke Ngawi guna memantau panen raya padi.
Putra Presiden Joko Widodo ini juga mengungkapkan rasa puasnya atas capaian pertanian nasional.
Ia menyebut stok beras Indonesia saat ini mencapai 4,25 juta ton, tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Di tengah krisis pangan global, ia mengklaim Indonesia justru memiliki kelebihan pasokan.
Selain itu, Gibran menyoroti pentingnya perbaikan kebijakan, khususnya terkait pupuk bersubsidi.
Ia menekankan masih banyak peraturan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan petani.
Ia menyebut ada 145 regulasi soal pupuk yang kini dipangkas untuk memperlancar birokrasi.
Gibran berpesan agar pemerintah daerah juga berani memangkas aturan yang berbelit.
Ia meminta para peserta pendidikan kepemimpinan bisa memberi masukan agar kebijakan di sektor lain juga semakin ramping.
Gibran menekankan tujuan akhirnya agar birokrasi bekerja lebih cepat dan responsif.
Ia menutup pesannya dengan menekankan perlunya langkah-langkah praktis.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

