Repelita Jakarta - Baru menjabat beberapa bulan sebagai Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka langsung diterpa isu pemakzulan yang dilayangkan oleh sekelompok purnawirawan TNI ke DPR RI.
Surat yang ditujukan kepada parlemen itu berisi desakan agar Gibran dicopot dari jabatannya atas nama menjaga konstitusi.
Namun, Ketua DPW Gibranku Jawa Barat, Marshall, menilai gerakan tersebut sarat kepentingan pribadi yang dibungkus dengan alasan hukum.
“Lucu. Waktu muda mereka ingin dipercaya, sekarang giliran anak muda dipercaya, malah curiga,” tulis Marshall dalam pernyataan resminya, Kamis, 26 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa Gibran telah dipilih secara sah melalui pemilu dan saat ini sedang menjalankan amanat rakyat.
Marshall menilai para purnawirawan yang menginisiasi pemakzulan justru memperkeruh situasi politik nasional.
“Suratnya memang sudah masuk ke DPR, tapi belum dibacakan di sidang paripurna. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, hanya memberi komentar singkat: ‘Kita harus hati-hati’. Dan itu benar—ini negara, bukan warung kopi,” lanjutnya.
Ia menyebut Gibran aktif bekerja sejak awal menjabat dan turut serta dalam berbagai agenda kenegaraan.
Menurutnya, kritik yang dilontarkan hanya mencerminkan ketakutan dari kelompok yang belum siap menerima peran generasi muda dalam politik nasional.
“Yang tua gelisah, yang muda melangkah. Yang sibuk bikin surat, kami sibuk bikin program,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Marshall menegaskan bahwa mereka yang ingin menghambat kemajuan semestinya menjadi penasihat, bukan penghalang.
“Republik ini bukan panggung reuni orang-orang kecewa. Ini panggung kerja nyata,” tutupnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok