Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Skandal Ijazah Palsu Pemimpin Dunia Gerus Kepercayaan Publik dan Cemari Martabat Negara

Kunjungi Indonesia, Presiden Erdogan akan Temui Jokowi - Indozone News

Repelita Jakarta - Pemalsuan dokumen akademik, termasuk ijazah, tidak hanya melanggar hukum tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap integritas pejabat negara.

Saat dilakukan oleh tokoh puncak kekuasaan, tindakan ini tak sekadar merusak nama pribadi, tetapi juga mencoreng martabat lembaga negara.

Di Indonesia, tindakan tersebut termasuk tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 263 dan 264 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal delapan tahun penjara.

Ketentuan hukum ini berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali, termasuk mereka yang menduduki jabatan tinggi di pemerintahan.

Penyalahgunaan gelar akademik bukanlah persoalan lokal semata, melainkan fenomena global yang juga melibatkan para pemimpin dunia.

Berikut adalah sejumlah kasus manipulasi atau pemalsuan gelar akademik yang menyeret nama-nama pemimpin luar negeri:

1. Bola Tinubu – Presiden Nigeria

Pada tahun 2023, Bola Tinubu dituduh memalsukan ijazah dari Universitas Chicago.

Rival politiknya, Atiku Abubakar, menggugat keabsahan gelar tersebut ke pengadilan.

Pihak universitas menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Tinubu pernah menempuh pendidikan di sana.

Tinubu membantah semua tuduhan, namun kasusnya masih diproses oleh Mahkamah Agung Nigeria.

2. Ali Kordan – Mantan Menteri Dalam Negeri Iran

Pada 2008, Ali Kordan mengklaim menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Oxford.

Setelah dikonfirmasi, pihak kampus menyatakan tidak pernah mengeluarkan gelar tersebut untuk Kordan.

Ia mengaku tertipu oleh seseorang yang mengatasnamakan Oxford dan akhirnya mengundurkan diri dari jabatan menteri. 

3. Aamir Liaquat Hussain – Mantan Menteri Agama Pakistan

Hussain mengklaim memiliki beberapa gelar dari institusi asing, namun hasil penyelidikan menunjukkan gelar BA-nya berasal dari kampus fiktif Trinity College and University.

Gelar medis MBBS yang diklaim juga tidak dapat diverifikasi.

Doktorat yang ia peroleh dari Ashwood University terbukti dibeli dari lembaga penjual gelar akademik ilegal.

4. Pal Schmitt – Mantan Presiden Hungaria

Pada tahun 2012, Pal Schmitt terlibat dalam skandal plagiarisme disertasi.

Universitas Semmelweis mencabut gelar doktornya setelah terbukti menjiplak karya akademik lain.

Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan presiden dan mengembalikan gelar tersebut secara resmi pada tahun berikutnya. 

5. Recep Tayyip Erdogan – Presiden Turki

Selama pemilu 2014, Erdogan disorot publik terkait keaslian ijazah sarjananya.

Meski telah menunjukkan dokumen dari Universitas Marmara, sejumlah pihak masih meragukan validitasnya.

Kritik dari oposisi terus mengemuka dan menuntut keterbukaan informasi akademik menjelang pemilu.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa integritas pendidikan dan kejujuran akademik tetap harus dijunjung tinggi oleh siapapun, terutama mereka yang memimpin negara.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved