Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebut Fadli Zon Bohongi Publik soal Tragedi 1998, Ita Fatia Diteror hingga Diancam Dibungkam Mati

 Tribun Kaltim on X: "Kenapa Sejarawan Ita Fatia Nadia Sebut Fadli Zon  Pendusta Soal Pemerkosaan Massal Mei 1998? https://t.co/LN4kQn7hre lewat  @tribunkaltim" / X

Repelita Jakarta - Aktivis perempuan Ita Fatia Nadia kembali menjadi sasaran teror setelah menyebut pernyataan Fadli Zon sebagai bentuk pembohongan publik terkait pemerkosaan massal dalam tragedi Mei 1998.

Ita, yang merupakan pendamping korban sekaligus anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), menyampaikan bahwa Fadli Zon telah menyangkal fakta sejarah dengan menyebut peristiwa pemerkosaan itu hanya sebatas rumor.

"Statemen saya adalah bahwa Fadli Zon telah membohongi publik, berdusta kepada publik dan perempuan Indonesia," ujarnya dalam siniar Bocor Alus yang tayang Sabtu, 21 Juni 2025.

Menurut Ita, pembentukan TGPF saat itu dilakukan oleh lima menteri dan satu jaksa agung untuk menyelidiki tragedi Mei 1998, termasuk kasus kekerasan seksual terhadap perempuan Tionghoa.

Ia juga mengingatkan bahwa Presiden BJ Habibie kala itu secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut.

"Artinya Fadli Zon telah melakukan pengingkaran terhadap fakta sejarah," tegas Ita.

Setelah menyampaikan kritik itu dalam konferensi pers, Ita mengaku mendapat ancaman melalui telepon dari seseorang tak dikenal.

Panggilan tersebut datang pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB.

"Antek Cina kamu!" ujar suara laki-laki yang diingatnya dengan jelas.

Malam berikutnya, Minggu dini hari, ancaman kembali datang dari nomor yang sama.

"Katanya, kamu keluarga PKI, suamimu tapol, matiin orang PKI itu gampang, tidak ada yang membela," ungkap Ita mengenang nada ancaman yang keras.

Ancaman itu berlanjut dengan kalimat yang lebih mengerikan.

"Terakhir, saya bungkam mulut kamu sampai mati," kata Ita menirukan suara penelpon.

Ita tak menampik bahwa suaminya adalah mantan tahanan politik.

Namun ia menegaskan bahwa saat ini suaminya sudah sepuh dan dalam kondisi sakit.

"Suami saya tapol, tapi sudah sepuh, sedang sakit, tapi kami semua merawat dengan cinta kasih," ucapnya.

Meski diancam, Ita tetap bersuara lantang.

Kehadirannya di siniar tersebut menjadi bukti bahwa ia tak gentar menghadapi tekanan.

Bahkan ia menyebut ancaman semacam ini bukan pertama kali ia alami.

Tahun 1998, saat ia mendampingi korban bernama Fransisca, Ita juga mendapat teror.

Saat itu ia menerima surat ancaman penculikan terhadap anaknya.

Ancaman tersebut juga dialami oleh guru anaknya di sekolah.

Orangtuanya yang tinggal di Yogyakarta sampai datang ke Jakarta untuk mengevakuasi anak-anaknya.

"Orangtua saya dari Jogja datang dan membawa anak-anak. Ibu saya bilang, kamu tetap bekerja, anak-anak bersama kami," tutur Ita.

Meski diteror secara berulang, Ita menyatakan akan terus memperjuangkan keadilan dan menjaga ingatan kolektif atas tragedi nasional tersebut. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved