Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Roy Suryo dan BW Bongkar Dugaan Kejanggalan Ijazah Jokowi, Sebut Bukti Asli Tak Pernah Muncul

Repelita Jakarta - Isu keaslian ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan.

Perdebatan tentang etika dan transparansi pejabat publik mencuat dalam diskusi terbuka di kanal YouTube milik Bambang Widjojanto.

Dalam forum itu, Roy Suryo dan Bambang Widjojanto secara gamblang menyingkap berbagai kejanggalan serta dugaan adanya upaya sistematis untuk menyembunyikan fakta.

Roy Suryo menepis anggapan bahwa pihaknya hanya mencari-cari kesalahan.

Ia menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah menggugah kembali nilai-nilai kejujuran yang dianggap telah terkikis.

"Orang yang tidak waras adalah mereka yang tidak mau mengakui kebohongan atau tidak berpihak pada kejujuran," ucap Roy menyindir pihak yang dianggap tertutup soal isu ijazah.

Ia menilai bahwa isu ijazah ini sengaja dipelihara agar tetap jadi bahan perdebatan publik.

Menurutnya, ini merupakan bagian dari strategi pengalihan isu atau yang ia sebut sebagai teori badut.

Ia mengingatkan bahwa konflik sosial dan polarisasi publik dimulai sejak Pilkada DKI Jakarta, dan terus berlanjut.

Roy turut membahas pernyataan Jokowi pada 2017 di UGM, di mana ia menyebut Ir. Kasmojo sebagai pembimbing skripsi.

Namun, pernyataan itu terbantahkan karena Kasmojo sendiri menyatakan tidak memenuhi syarat sebagai pembimbing saat itu.

"Semakin banyak kejanggalan yang terungkap," ungkap Roy Suryo.

Roy kemudian memaparkan sederet kejanggalan lain yang ia nilai tidak masuk akal.

Ia menyoroti dokumen penerimaan mahasiswa baru yang menurutnya bermasalah secara waktu dan bukti.

Ia menyebutkan koran yang memuat pengumuman itu kini hilang dari Perpustakaan Daerah Yogyakarta dan hanya tersedia dalam bentuk digital.

"Bukti pembayaran registrasi juga aneh, hanya tercatat untuk empat semester," ujarnya.

Ia turut mempertanyakan Kartu Hasil Studi yang dinilainya tidak logis jika menghasilkan IPK di atas 3,00.

Menurutnya, skripsi yang pernah ditampilkan oleh pihak istana memiliki banyak kejanggalan.

Ia menyatakan bahwa skripsi tersebut tidak memiliki lembar pengesahan dan lembar ujian.

Tanda tangan dalam dokumen itu pun berbeda jauh dengan tanda tangan asli Prof. Ahmad Sumitro.

Putri dari Prof. Sumitro bahkan mengonfirmasi bahwa tanda tangan itu bukan milik ayahnya.

"Skripsi itu tidak sah," tegas Roy.

Bambang Widjojanto menyoroti pentingnya bukti dalam proses hukum.

Ia membandingkan dengan kasus pencurian yang selalu disertai alat bukti nyata.

Namun, dalam kasus ijazah ini, ia menyayangkan karena barang bukti yang ditampilkan hanya berupa fotokopi lusuh dan bernoda.

"Kalau memang ada yang asli, seharusnya itu yang ditampilkan," ucap Bambang.

Ia juga menyoroti perlakuan tidak adil dalam penegakan hukum terhadap pihak-pihak seperti Bambang Tri dan Gus Nur.

Keduanya dipenjara karena isu ijazah namun tidak pernah diperlihatkan ijazah asli di persidangan.

Roy menambahkan bahwa diskriminasi tampak jelas ketika koran sebagai barang bukti disita fisiknya, tapi ijazah tidak.

Diskusi pun berkembang hingga menyentuh dugaan adanya konspirasi besar.

Roy menyebut mantan Rektor UGM Prof. Sofyan Effendi sebagai pihak yang kecewa terhadap sikap UGM.

Sofyan diyakini mengetahui bahwa ijazah tersebut bukan dikeluarkan secara sah.

Nama Andi Wijayanto juga disebut tahu soal proses pembuatan ijazah dan foto yang digunakan.

Bambang dan Roy menyuarakan kekhawatiran bahwa isu ini bisa merusak wibawa Presiden Prabowo.

Mereka menyerukan agar Presiden bersikap tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam praktik manipulatif.

"Lembaga negara yang tidak bekerja serius akan terjebak dalam skenario ini dan hancur kredibilitasnya," tutup Bambang. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved