Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rismon Curigai Rektor UGM Sengaja Menghindar Usai Ungkap Pengakuan Dosen soal Ijazah Jokowi

 

Repelita Yogyakarta - Selama dua jam menanti tanpa kejelasan, Pakar Digital Forensik Rismon Sianipar mulai menduga Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Ova Emilia, sengaja menghindari pertemuan.

Rismon mendatangi kampus UGM dengan membawa sejumlah temuan baru yang menurutnya penting untuk dikonfirmasi.

Salah satunya adalah pengakuan dari mantan dosen UGM, Kasmudjo, yang menyatakan dirinya bukan pembimbing akademik maupun pembimbing skripsi Presiden ke-7, Joko Widodo.

Ia juga mempertanyakan lokasi Kuliah Kerja Nyata yang pernah dijalani Jokowi.

Rismon mengaku ingin meminta klarifikasi langsung kepada Prof Ova dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Prof Wening Udasmoro.

Kepada awak media pada Jumat, 20 Juni 2025, Rismon menyampaikan, kecurigaan pasti muncul jika pertemuan terus gagal.

Kendati begitu, ia tetap mencoba berpikir positif.

Menurutnya, bisa saja Rektor dan Wakil Rektor sedang menjalankan tugas luar kampus yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

Namun, ia menegaskan bila pertemuan berikutnya juga gagal, maka dugaan publik bahwa pimpinan UGM sengaja menghindar akan semakin kuat.

“Kalau hal itu terjadi sampai dua atau tiga kali saya datang ke UGM, tentu kecurigaan publik semakin meningkat. Kenapa mereka susah sekali ditemui,” ujar Rismon.

Sebelumnya, Rismon juga menyampaikan bahwa ia belum berhenti menelusuri kejanggalan terkait keabsahan ijazah Jokowi.

Walau pihak kepolisian telah menyatakan ijazah tersebut asli dan Jokowi benar lulusan UGM, Rismon belum merasa yakin.

Kedatangannya ke kampus almamaternya itu juga dimaksudkan untuk menagih janji Prof Wening yang pernah disampaikan saat pertemuan pada 15 April 2025 di ruang 109 Fakultas Kehutanan.

Kala itu, menurut Rismon, Prof Wening berjanji akan merilis rekaman video pertemuan mereka.

Rekaman itu dianggap penting karena berkaitan dengan laporan polisi yang menuduh Rismon melakukan penghasutan.

“Jika video itu dirilis, publik bisa menilai sendiri, apakah di ruangan itu kami menghasut atau tidak,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat berhak mengetahui isi pertemuan tersebut sebagai bentuk transparansi.

Selain itu, ia menyoroti pernyataan Kasmudjo yang menyangkal menjadi dosen pembimbing Jokowi, baik akademik maupun skripsi.

Rismon berharap ada klarifikasi resmi dari pihak rektorat terkait bantahan tersebut.

Ia juga mempertanyakan bukti yang pernah ditunjukkan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri, yang menyebut Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa dengan tingkat sarjana muda.

“Bagaimana mungkin seorang sarjana muda bisa menulis skripsi atau melaksanakan KKN?” tanyanya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved