Repelita Jakarta - Penulisan ulang sejarah yang saat ini digagas oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dinilai berisiko menciptakan kebingungan publik dan mencederai kepercayaan terhadap narasi sejarah nasional.
Peringatan ini disampaikan oleh analis komunikasi politik Hendri Satrio melalui unggahan di akun X miliknya pada Minggu.
Menurutnya, berbagai polemik yang muncul selama proses revisi menandakan minimnya kesiapan masyarakat dalam menerima narasi sejarah baru yang dianggap belum transparan.
"Penulisan revisi sejarah yang saat ini sedang dilakukan sebaiknya dihentikan sementara hingga prosesnya lebih baik dan dipercaya publik," tulis Hensat.
Ia menegaskan bahwa sejarah bukan semata kumpulan data masa lalu, melainkan cerminan jujur dari perjalanan bangsa dan bagian dari ingatan kolektif masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa setiap upaya mengubah narasi sejarah harus dilakukan secara hati-hati, terbuka, serta melibatkan sejarawan, akademisi, dan masyarakat sipil.
"Dengan berbagai kontroversi yang muncul saat ini, apapun hasilnya akan kehilangan kredibilitas sebagai sebuah tulisan sejarah," ujar Hensat yang juga pendiri lembaga survei KedaiKOPI.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok