Respons Bobby Nasution Soal Empat Pulau Dinilai Memperkeruh Hubungan Aceh dan Sumut

 

Repelita Banda Aceh - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyatakan kesiapan pihaknya untuk meninjau kembali keputusan pemerintah pusat terkait peralihan empat pulau dari Aceh ke wilayah Sumut.

Namun Bobby menegaskan, kesediaan itu bukan berarti Sumut akan menyerahkan begitu saja pulau-pulau tersebut kepada Aceh.

Keterangan itu disampaikan Bobby saat dimintai tanggapan tentang potensi pengkajian ulang status administratif Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.

“Kaji ulang tidak apa-apa, kami bersedia saja. Tapi bukan seolah-olah Sumut dengan leluasa melepaskan, tidak bisa seperti itu,” kata Bobby pada Rabu 11 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa keterbukaan terhadap pengkajian ulang didorong oleh semangat menjaga hubungan baik antara dua provinsi bertetangga.

“Kami ingin menjalin keharmonisan. Ingat, banyak warga Aceh di Sumatera Utara. Ingat, banyak warga Sumut di Aceh. Kalau dipanas-panasin, nanti warga Sumut anti melihat plat BL, orang Aceh nanti anti melihat plat BK. Itu yang kita tidak mau,” ucap Bobby.

Menurutnya, inisiatif kerja sama pengelolaan pulau-pulau itu tidak dimaksudkan sebagai pengambilalihan, melainkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat kedua wilayah.

"Kita kelola sama-sama, tapi bukan itu poin utamanya. Kita ajak agar seluruh masyarakat kami yang di Aceh merasa aman, nyaman melakukan aktivitasnya, begitu juga warga Aceh yang ada di Sumut," ujar Bobby.

Seperti diketahui, keputusan pengalihan wilayah tersebut tertuang dalam Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025.

Keputusan ini menetapkan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga