
Repelita Purwakarta - Sebanyak 48 rumah warga di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Peristiwa ini memaksa sedikitnya 52 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa untuk meninggalkan tempat tinggal mereka demi keselamatan.
Dari total bangunan yang terdampak, 25 di antaranya dilaporkan rusak parah hingga ambruk.
Banyak warga kini terpaksa mengungsi dan mencari tempat perlindungan sementara.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta masih menyelidiki penyebab pasti fenomena ini, meski faktor cuaca ekstrem dan kondisi tanah labil diduga menjadi pemicu utama.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, mengatakan pihaknya akan menunggu hasil evaluasi kelayakan hunian dari tim ahli.
"Kalau masih layak, akan kita tata ulang. Tapi kalau sudah tidak layak, ya kita relokasi. Karena enggak mungkin dipaksakan," ujarnya.
Proses penanganan akan mencakup penilaian struktur bangunan, potensi bahaya lanjutan, serta pertimbangan relokasi ke lokasi yang lebih aman.
Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan BMKG dan para ahli geologi untuk menentukan langkah mitigasi yang diperlukan.
Langkah ini termasuk penguatan struktur tanah, perbaikan sistem drainase, serta peningkatan kewaspadaan masyarakat melalui edukasi.
Penting bagi warga mengenali tanda-tanda awal pergerakan tanah agar risiko bisa diminimalisir sejak dini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

