Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Profil Dewi Astuti, Dalang Penyelundupan 2 Ton Sabu yang Diburu Interpol

profil Dewi Astuti, otak penyelundupan sabu terbesar sepanjang sejarah yang jadi buronan Interpol.

Repelita Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil membongkar keterlibatan Dewi Astuti dalam jaringan narkotika internasional segitiga emas.

Wanita tersebut diduga sebagai aktor utama dalam penyelundupan sabu seberat dua ton yang berhasil digagalkan dari kapal KM Sea Dragon Tarawa di wilayah perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.

Dewi Astuti kini menjadi buronan Interpol dan ditetapkan sebagai pelaku utama dalam kasus penyelundupan sabu terbesar sepanjang sejarah di Indonesia.

Dokumen identitas Dewi berupa salinan KTP dan paspor sempat ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam dokumen tersebut tertulis bahwa Dewi berdomisili di Dukuh Sumber Agung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Menanggapi informasi ini, pihak kepolisian langsung melakukan pengecekan ke alamat tersebut.

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, membenarkan bahwa lokasi yang dimaksud memang berada di wilayah Ponorogo.

Nama Dewi Astuti mulai mencuat setelah aparat berhasil menggagalkan penyelundupan dua ton sabu dari kapal KM Sea Dragon Tarawa di wilayah Batam.

“Dari penyelidikan awal, jaringan ini terhubung dengan Freddy Pratama dan Dewi Astutik,” jelas Andin Wisnu.

Meskipun dalam dokumen kependudukan tertulis sebagai Dewi Astutik, pihak kepolisian mengungkap bahwa identitas tersebut palsu.

“KTP yang digunakan ternyata milik keluarganya, dipalsukan,” tambahnya.

Disebutkan pula bahwa Dewi telah lama bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Negara terakhir yang diketahui menjadi tempat tinggalnya adalah Kamboja.

“Dia diduga berada di Kamboja dan sudah masuk daftar red notice oleh BNN. Saat ini berstatus buronan Interpol,” lanjut Kapolres Ponorogo.

Kasus ini tercatat sebagai penyelundupan narkotika terbesar dalam sejarah penegakan hukum narkoba di Indonesia.

Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, mengungkap bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja intelijen selama lima bulan yang melibatkan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai.

“Ini merupakan pengungkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia,” ujar Marthinus dalam konferensi pers di Batam.

BNN mendapat informasi awal dari mitra internasional mengenai rencana penyelundupan sabu dari wilayah Golden Triangle menggunakan jalur laut.

Jaringan tersebut berencana mendistribusikan narkoba ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Selama lima bulan, tim dari Direktorat Intelijen BNN dan Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai melakukan analisis untuk menelusuri pergerakan kapal yang diduga digunakan oleh jaringan tersebut.

Kapal KM Sea Dragon Tarawa kemudian teridentifikasi sebagai kapal pengangkut narkotika.

Pada awal Mei 2025, kapal itu diketahui melintasi Laut Andaman menuju perairan Indonesia.

Tepat pada 2 Mei 2025 pukul 23.00 WIB, tim gabungan melakukan penindakan di wilayah perairan Kepulauan Riau.

Operasi ini melibatkan dua kapal Bea Cukai, dua kapal perang milik TNI AL, serta dukungan personel dari Polda Kepri dan BAIS TNI.

Kapal berhasil diamankan dan dibawa ke dermaga Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Uncang untuk pemeriksaan.

Petugas menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu yang ditaksir seberat dua ton.

Barang haram itu disembunyikan dalam ruang samping mesin dan bagian depan kapal.

Marthinus menegaskan bahwa proses pengungkapan ini membutuhkan waktu cukup lama dengan tahapan analisis, penyelidikan, hingga penindakan.

Dalam operasi ini, enam orang berhasil diamankan.

Empat di antaranya adalah warga negara Indonesia, yaitu Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.

Dua lainnya merupakan warga negara Thailand.

Seluruh pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh BNN untuk membongkar jaringan internasional yang lebih luas. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved