Prasetyo Edi Bongkar Klaim Beathor soal Ijazah Jokowi, Tegaskan Pendaftaran Pilkada 2012 Sesuai Prosedur

 

Repelita Jakarta - Politikus senior PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, membantah keras klaim Beathor Suryadi soal keterlibatannya dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Penegasan itu disampaikan menyusul pernyataan Beathor yang menuduh adanya penggunaan ijazah palsu dalam proses pencalonan Jokowi kala itu.

"Informasi yang disampaikan Beathor itu tidak benar. Saya tahu betul proses pendaftaran pada 2012. Yang mendaftarkan ke KPUD saat itu saya sendiri, Marihodna Pinupulu, dan Isnaini dari Solo yang membawa fotokopi ijazah Jokowi yang sudah dilegalisasi basah oleh UGM," ujar Prasetyo pada 30 Juni 2025.

Ia juga menepis tudingan bahwa dirinya memiliki ijazah palsu sebagaimana disebutkan oleh Beathor.

"Awalnya saya tidak mau menanggapi. Tapi karena nama saya disebut dan bahkan dikaitkan dengan ijazah palsu, saya harus meluruskan. Jangan asal bicara, apalagi sampai menyeret-nyeret nama PDI Perjuangan," tegas mantan Ketua DPRD DKI Jakarta itu.

Prasetyo menyatakan bahwa Beathor tidak pernah menjadi bagian dari tim pemenangan pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Menurutnya, klaim Beathor seolah mengetahui proses internal pendaftaran dinilai mengada-ada.

Ia menegaskan seluruh dokumen, termasuk ijazah, telah diserahkan sesuai ketentuan yang berlaku di KPUD.

"Kalau soal ijazah, dokumen yang diserahkan adalah fotokopi yang dilegalisasi basah. Itu sudah sesuai prosedur. Kalau dibilang palsu, silakan cek ke KPUD," jelasnya.

Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan mantan komisioner KPUD, Aminullah, yang menyatakan bahwa dokumen legalisir sudah cukup sebagai syarat pendaftaran.

"Di kepanitiaan 2012, nama Beathor tidak ada sama sekali. Kok sekarang dia seperti paling tahu, padahal saya yang ada di sana saja tidak pernah mengeklaim lebih-lebih," tutupnya.

Sebelumnya, Beathor Suryadi menyebut bahwa ijazah Jokowi yang digunakan dalam pencalonan dibuat ulang di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, menjelang Pilkada DKI Jakarta 2012. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga