Repelita St. Petersburg - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk pertama kalinya hadir dan menyampaikan pidato dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025.
Dalam forum yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia, Prabowo mengaku merasa terhormat sekaligus gugup karena ini merupakan kesempatan pertamanya tampil di panggung ekonomi global.
“Saya merasa sangat terhormat diundang untuk berbicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg 2025. Perkenalkan, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia.
Saya baru dilantik pada 20 Oktober 2024, dan inilah forum ekonomi internasional pertama saya, sehingga mungkin saya sedikit gugup,” ujarnya disambut apresiasi peserta.
Prabowo menilai forum ini sebagai peluang strategis untuk membangun kepercayaan dan menjalin kesepakatan yang saling menguntungkan di tengah kondisi geopolitik yang kian menantang.
"Kesepakatan yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup serta kemajuan bersama kita,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas undangan yang diberikan.
Ia menyampaikan pentingnya dunia bergerak menuju tatanan multipolar yang lebih adil.
“Dunia sedang bergerak menuju multipolar, era unipolar sudah berlalu. Saat ini, banyak negara Global South menghargai Rusia dan Tiongkok karena keduanya tidak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa,” ucap Prabowo.
Ia menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi mitra yang kuat dan terpercaya dalam jaringan ekonomi global.
Prabowo turut memaparkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah melewati angka 5 persen dan menargetkan mendekati 7 persen pada akhir tahun.
“Target kami dalam empat tahun: swasembada pangan dan menjadi pengekspor beras dan jagung. Kami juga membentuk dana kekayaan negara Danantara dengan aset 1 triliun dolar AS dan anggaran investasi 18 miliar dolar AS tahun ini,” jelasnya.
Di akhir pidato, Prabowo menyerukan pentingnya perdamaian dan kolaborasi global.
“Dunia semakin menyusut, dan Indonesia ingin bersama-sama membangun kerjasama damai dengan semua negara, juga mengecam eskalasi konflik global khususnya di Timur Tengah dan berharap penyelesaian damai segera terwujud,” tutupnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok