Repelita Jakarta - Geisz Chalifah memberikan kritik keras terhadap tindakan praktisi hukum Pitra Romadoni yang membawa borgol saat mengikuti diskusi berjudul Rakyat Bersuara.
Menurut Geisz, membawa borgol bukanlah cara yang tepat untuk menyampaikan argumen secara intelektual.
Ia menegaskan bahwa selama ini dirinya rutin diundang ke berbagai program televisi dan selalu mengandalkan data serta logika untuk menyanggah pendapat lawan.
Geisz menyatakan, “Memberi argumen dengan analisa logis membantah opini kaum OD dengan fakta dan data faktual. Bukan dengan membawa borgol untuk menakut-nakuti lawan.”
Ia menilai aksi tersebut sebagai bentuk intimidasi yang tidak mencerminkan sikap seorang intelektual maupun negarawan.
“Yang seperti itu namanya intimidasi dan sikap pecundang,” tegas Geisz.
Aksi Pitra Romadoni tersebut memicu kontroversi di publik dan dinilai banyak pihak sebagai provokasi untuk menakut-nakuti lawan politik.
Sebelumnya, diskusi yang berlangsung di program Rakyat Bersuara pada Selasa (3/6/2025) sempat memanas ketika Pitra dan pengacara Kurnia Tri Royani bersitegang soal isu keaslian ijazah Jokowi.
Ketegangan bertambah saat Pitra menyinggung hasil analisis Roy Suryo yang mempertanyakan kesamaan ijazah Jokowi dengan ijazah lain yang serupa.
Pitra merespon dengan mempertanyakan legalitas Roy dalam melakukan penelitian tersebut.
Saat perdebatan berlangsung, Pitra mengeluarkan borgol sebagai properti dan menyatakan hal itu sebagai respons atas tindakan Roy yang sebelumnya membawa wayang kulit ke studio.
“Jadi karena Bang Roy tadi itu membawa wayang, saya hari ini membawa borgol,” ujar Pitra sambil memperlihatkan borgol ke kamera.
Kurnia Tri Royani yang berada di tempat duduk penonton menilai aksi itu tidak pantas dan meminta Pitra menjaga etika profesi.
“Apa yang disampaikan oleh Saudara Pitra Romadoni, mohon maaf, Anda tidak memberikan tontonan yang baik. Tolong simpan borgol Anda itu. Saya tidak setuju. Tidak pantas, Anda tidak beretika. Etika di atas hukum,” tegas Kurnia.
Pitra tidak langsung menjawab dan menyebut bahwa bahkan petugas keamanan pun dapat membawa borgol.
“Jangankan saya, satpam saja bisa pegang ini. Coba cek satpam,” kata Pitra.
Kurnia kembali mengingatkan pentingnya menjaga etika bagi seorang pengacara.
“Sebagai pengacara jaga etika. Jaga etika,” tambahnya.
Pitra menutup pernyataannya dengan kalimat yang memicu reaksi, “Cuma penjahat yang takut borgol.” (*)
Editor: 91224 R-ID Elok