
Repelita Jakarta - Kondisi fisik mantan Presiden Joko Widodo kembali memicu perhatian publik usai penampilannya terekam dalam sejumlah foto dan video yang menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, Jokowi terlihat mengalami masalah kulit di area wajah dan leher.
Kemunculan ruam dan perubahan warna kulit membuat netizen berspekulasi mengenai penyakit yang mungkin dideritanya.
Salah satu dugaan yang ramai dibicarakan warganet adalah sindrom Stevens-Johnson, penyakit kulit langka yang dapat menimbulkan lepuh dan pengelupasan parah.
Sindrom ini biasanya dipicu oleh reaksi terhadap obat-obatan dan ditandai dengan gejala awal mirip flu, kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan, lepuhan, hingga pengelupasan kulit.
Beberapa gejala lain termasuk demam, iritasi mata, dan luka di mulut atau alat kelamin.
Nama Jokowi menjadi trending di media sosial X, dengan banyak komentar bernada prihatin dan rasa ingin tahu soal kondisi kesehatan mantan kepala negara itu.
Namun, dugaan penyakit serius tersebut langsung dibantah oleh ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Ia menegaskan bahwa kabar Jokowi mengidap Stevens-Johnson Syndrome adalah tidak benar.
“Wah, hoaks itu enggak benar itu,” kata Syarif, membantah spekulasi yang beredar.
Menurut penjelasannya, kondisi kulit Jokowi hanya disebabkan oleh reaksi alergi yang muncul usai kunjungannya ke Vatikan.
Syarif juga menyatakan bahwa secara umum kondisi kesehatan Jokowi tidak bermasalah.
Meski penampilan luar terlihat berbeda, ia memastikan tidak ada gangguan kesehatan serius yang dialami oleh Jokowi saat ini.
Penjelasan itu diharapkan mampu meredam spekulasi liar yang terus bergulir di tengah masyarakat.
Meskipun demikian, perhatian publik tetap tinggi terhadap perkembangan kesehatan tokoh yang pernah memimpin Indonesia selama dua periode tersebut.
Dengan klarifikasi yang disampaikan pihak terdekat, kabar yang simpang siur diharapkan tidak semakin memperkeruh persepsi masyarakat terhadap kondisi Jokowi saat ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

