
Repelita Jakarta - Mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, kembali memicu perhatian publik terkait rekam jejak akademik Presiden ke-7 Joko Widodo.
Ia mengungkapkan bahwa sosok yang paling terancam dalam isu ijazah palsu Jokowi adalah pemilik percetakan perdana.
Rismon memperingatkan pemilik percetakan tersebut untuk bersiap menghadapi panggilan dari aparat penegak hukum.
Ia menegaskan bahwa pemilik percetakan akan diminta bertanggung jawab atas laporan terkait skripsi palsu ke Bareskrim dan pengadilan perdata di Jakarta.
Rismon meminta agar pemilik percetakan dapat membuktikan dan merekonstruksi lembar pengesahan skripsi Jokowi dengan memperhatikan teknologi yang digunakan pada tahun 1985.
Menurutnya, teknologi yang dipakai saat itu sudah sangat modern sehingga perlu dijelaskan secara detail.
Pemilik percetakan harus mampu memberikan rekonstruksi yang jelas terkait dokumen tersebut agar proses hukum berjalan transparan dan adil.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

