Repelita Riyadh - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menuding Israel sengaja memperluas ketegangan dengan Iran untuk menarik keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik yang sedang berlangsung.
Pernyataan tersebut disampaikan Pangeran MBS dalam percakapan via telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Sabtu malam.
Ia menegaskan bahwa Riyadh memandang strategi Israel sebagai upaya memancing eskalasi agar AS turun tangan secara militer.
Pangeran MBS menyampaikan keyakinannya bahwa Teheran akan bersikap bijak dan mampu menggagalkan provokasi dari Tel Aviv.
Dalam pembicaraan itu, ia juga menyebut sejumlah negara dengan kedekatan keagamaan terhadap Iran turut mendukung posisi Negeri Para Mullah tersebut.
Pezeshkian dalam tanggapannya menyebut bahwa pemerintahannya sejak awal menjabat berkomitmen memperkuat stabilitas dan perdamaian regional.
Namun, kata dia, setiap kali kemajuan menuju rekonsiliasi tercapai, Israel selalu mencoba menggagalkannya.
Ia juga menyuarakan keinginan untuk memperkuat kerja sama antara Teheran dan Riyadh dalam menciptakan kestabilan kawasan yang langgeng.
Ketegangan di Timur Tengah kian meningkat setelah Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran pada Jumat malam.
Target yang dihantam mencakup sistem pertahanan udara, lokasi nuklir, serta beberapa tokoh penting militer Iran.
Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan cepat membantah keterlibatan negaranya dalam serangan tersebut.
Sebagai respons, Iran menembakkan rudal balasan ke beberapa wilayah strategis di Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Pemerintah Iran menyatakan operasi militernya akan terus dilakukan selama dianggap perlu.
Pada Sabtu malam, Israel melancarkan kembali serangan terhadap infrastruktur energi di Iran.
Langkah ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi menjadi konflik berskala regional.
Iran disebut tengah menyiapkan serangan tambahan dalam waktu dekat sebagai balasan langsung. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok