Repelita Jakarta -
Isu mengenai dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Jokowi kembali mengemuka.
Nama mantan Wakil Menteri Desa PDTT, Paiman Raharjo, turut terseret dalam pusaran tuduhan tersebut.
Paiman dituding sebagai pihak yang mencetak ijazah milik Jokowi.
Menanggapi hal ini, ia memberikan klarifikasi lewat sebuah video yang beredar pada Senin (30/6).
"Terkait isu yang mengaitkan saya, mantan Wamendes menjadi otak pembuatan ijazah Jokowi itu sangat tidak benar dan itu merupakan fitnah yang sangat keji," ujarnya.
Ia mengakui pernah memiliki usaha jasa pengetikan di Pasar Pramuka Pojok.
Namun, menurutnya, usaha tersebut hanya berlangsung dari tahun 1997 hingga 2002.
"Memang di situ saya punya beberapa kios yaitu di depan ada, di belakang ada.
Kemudian saya butuh modal untuk usaha baru, maka kios di depan saya jual saya pindah ke belakang," jelasnya.
"Saya benar, betul memang usaha di Pasar Pramuka Pojok hanya dari 1997-2002.
Setelah itu saya tidak pernah ke Pasar Pramuka Pojok itu," tambahnya.
Paiman juga menanggapi tudingan lain yang mengaitkannya dengan usaha di kawasan Matraman pada 2017.
Ia menegaskan bahwa saat itu dirinya sudah menjabat sebagai Pj Rektor dan tidak membuka usaha pengetikan apa pun.
"2017 saya sudah Pj rektor, tidak ada kesempatan lagi usaha di Matraman karena di Matraman itu usaha restoran padang.
Kalau ada yang membalikkan sejarah tentang diri saya, biarlah," ucapnya.
Ia menilai bahwa isu ijazah palsu Jokowi seharusnya dihentikan.
Paiman menyebut Universitas Gadjah Mada dan laboratorium forensik Polri telah menyatakan keaslian ijazah tersebut.
"Jadi sebenarnya isu-isu ijazah Jokowi itu sebenarnya rekayasa yang penuh kebohongan bahkan sekarang mengaitkan nama saya.
Demi Allah ya saya, istilahnya sumpah mati pun, saya tidak tahu menahu ijazah yang dituduhkan ke Pak Jokowi itu," ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa kecewanya terhadap Roy Suryo yang turut bersikap kritis dalam isu tersebut.
Paiman menyatakan pernah berbincang langsung dengan Roy untuk menyampaikan pandangannya bahwa ijazah Jokowi asli.
"Saya sebagai sahabat, awalnya saya hanya memberikan saran karena saya sudah melihat ijazah Pak Jokowi langsung pernyataan UGM itu saya jadi dasarkan, menyarankan.
Sudahlah, saya sudah melihat sendiri, intinya itu.
Jadi tidak ada niatan intimidasi, hanya saran saja sebagai teman," tuturnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.