Repelita Jayapura - Potongan video pernyataan Wali Kota Jayapura Abisai Rollo yang menyebut pelaku demo dan pemalangan jalan sebagai orang gunung menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara paparan 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura di Aula Sian Sor, Senin 16 Juni 2025.
Dalam video tersebut, Abisai menyebut bahwa aksi-aksi pemalangan dan unjuk rasa di Kota Jayapura dilakukan oleh mereka yang bukan berasal dari Port Numbay atau wilayah pesisir, melainkan oleh orang gunung.
Klaim tersebut memantik reaksi keras dari masyarakat Papua Pegunungan, termasuk tokoh intelektual dan pemuka masyarakat.
Wali Kota Abisai Rollo kemudian memberikan klarifikasi resmi dalam pertemuan dengan tokoh intelektual Papua Pegunungan, Hery Asso, dan sejumlah perwakilan di Kampung Kayo Pulau, Distrik Jayapura Utara.
Ia menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk mengusir masyarakat dari wilayah pegunungan.
"Saya tidak pernah punya niat mengusir orang gunung dari Kota Jayapura," ujar Abisai.
Ia juga menambahkan bahwa pernyataan yang viral hanya potongan dari penjelasan panjang saat merespons keresahan masyarakat adat tentang aksi demo yang dianggap mengganggu ketertiban.
"Ini bukan ditujukan kepada semua masyarakat pegunungan, tetapi hanya kepada oknum yang suka bikin demo rusuh," kata Abisai.
Ia juga mengklaim telah memberikan tanah, tempat tinggal, dan lahan gereja bagi masyarakat pegunungan sebagai bentuk persaudaraan dan dukungan.
Abisai menekankan bahwa sebagai Ondoafi, ia memegang nilai budaya yang tidak mengenal pengusiran terhadap siapa pun.
Pernyataan ini disambut dengan kekecewaan oleh tokoh Papua Pegunungan, Hery Asso, yang merasa tersinggung atas potongan video tersebut.
Menurut Hery, selama ini mereka menilai Wali Kota Jayapura sebagai figur yang peduli terhadap masyarakat gunung.
"Pertemuan ini adalah langkah awal membangun pemahaman bersama," ujar Hery.
Ia berharap akan ada forum yang lebih luas dengan melibatkan tokoh adat, pemuda, perempuan, dan gereja untuk memulihkan kepercayaan.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus WA Maclarimboen menyatakan bahwa klarifikasi Wali Kota diharapkan dapat menjaga situasi tetap kondusif.
Ia menegaskan aparat kepolisian tetap siaga dan telah mengerahkan 300 personel untuk pengamanan.
Dukungan pengamanan juga datang dari Polda Papua, Brimob, Direktorat Samapta, serta unsur TNI. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok