Repelita Surabaya - Nama Siti Oetari mungkin jarang disebut dalam buku pelajaran sejarah.
Namun, perempuan ini memiliki dua peran penting dalam perjalanan bangsa: istri pertama Soekarno dan putri dari tokoh pergerakan nasional, HOS Tjokroaminoto.
Baru-baru ini, namanya kembali jadi sorotan setelah musisi dan pengusaha Maia Estianty mengungkap silsilah keluarganya melalui media sosial.
Dalam unggahan tersebut, Maia menyampaikan bahwa dirinya adalah cicit dari HOS Tjokroaminoto.
Itu berarti, Siti Oetari adalah nenek kandungnya.
Ayah Maia, Harjono Sigit, merupakan anak dari Siti Oetari dengan suami keduanya, Bachrun Salam.
Kisah hidup Siti Oetari bermula di Surabaya.
Sebagai anak sulung dari Tjokroaminoto, ia tumbuh di lingkungan yang sarat dinamika politik.
Soekarno muda yang kala itu tinggal di rumah Tjokroaminoto sebagai anak kos sekaligus murid, akhirnya menikahi Oetari pada tahun 1921.
Saat itu, Soekarno berusia 19 tahun, sementara Oetari baru 16 tahun.
Pernikahan mereka lebih dilandasi penghormatan daripada cinta.
Dalam autobiografinya, Soekarno menulis bahwa hubungan mereka lebih seperti saudara.
"Kami tidur berdampingan, tapi secara jasmaniah kami sebatas kakak dan adik," tulisnya.
Tak lama kemudian, Soekarno menceraikan Oetari secara baik-baik dan mengembalikannya ke keluarga.
HOS Tjokroaminoto menerima keputusan tersebut tanpa amarah.
Setelah perpisahan itu, Oetari melanjutkan hidup dan menikah dengan Bachrun Salam, teman kos mereka yang lain.
Dari pernikahan inilah lahir delapan anak, termasuk ayah dari Maia Estianty.
Soekarno tidak menyimpan dendam atas masa lalu mereka.
Ia bahkan menyebut kehidupan rumah tangga Oetari dan Bachrun berlangsung rukun dan damai.
"Rumah tangga mereka tetap rukun, jadi tidak ada yang terluka," tulisnya.
Meski jarang diulas dalam narasi sejarah utama, jejak Siti Oetari kini kembali diperbincangkan.
Unggahan Maia telah membuka tabir tentang peran penting sang nenek dalam lingkaran sejarah nasional.
Ia tak hanya bagian dari dua tokoh besar bangsa, tetapi juga saksi hidup dari perubahan zaman.
Sejarah kadang tersembunyi dalam garis keluarga, menunggu untuk ditemukan kembali.
Siti Oetari bukan sekadar leluhur Maia Estianty.
Ia adalah bagian dari perjalanan bangsa yang sempat terabaikan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok