Repelita Jakarta - Ahli epidemiologi dan pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa kembali menyuarakan pendapatnya terkait isu ijazah milik Jokowi yang disebut-sebut palsu.
Dalam unggahannya di platform X, Dokter Tifa menegaskan bahwa kebenaran soal isu ini mulai tampak ke permukaan.
Ia menyebut, alur terungkapnya fakta tidak bisa dibendung dan akan terus bergerak mengikuti waktu.
“Kebenaran kalau sudah terbuka, dia akan mengucur seperti aliran air yang deras,” tulisnya pada Jumat.
Dokter Tifa bahkan meyakini bahwa fakta-fakta yang mulai muncul sudah tak bisa dibungkam lagi.
“Tak bisa lagi ditahan dan dibungkam?,” ucapnya.
Sementara itu, politisi PDIP Beathor Suryadi juga turut menyampaikan keterangannya soal keaslian dokumen pendidikan Jokowi.
Menurut Beathor, dokumen yang pernah diperlihatkan kepada Andi Widjajanto adalah hasil cetakan dari tahun 2012.
“Itu digunakan untuk keperluan Pilgub DKI,” ujarnya.
Beathor juga mengungkap tudingan bahwa pencetakan dokumen tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.
Proses itu disebut melibatkan tim relawan dari Solo dan beberapa nama dari internal PDIP DKI.
Nama-nama yang disebut antara lain David, Anggit, dan Widodo, serta kolaborator partai seperti Dani Iskandar dan Indra.
“Dokumen itu disusun buru-buru di rumah Jalan Cikini No. 69, Menteng. Semua strategi disiapkan di sana,” katanya.
Widodo disebut sebagai figur sentral dalam pencetakan, namun diklaim telah menghilang sejak buku kontroversial karya Bambang Tri mencuat ke publik.
Yang menarik perhatian adalah respons Andi Widjajanto ketika mendapati bahwa foto dalam berbagai ijazah Jokowi terlihat identik.
“Seharusnya tiap jenjang pendidikan memakai foto berbeda. Ini justru sama semua,” kata Beathor. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok