Repelita Solo - Dr KRMT Roy Suryo, M.Kes menyoroti fenomena kiriman karangan bunga dalam jumlah besar ke sebuah rumah di Gang Kutai Utara No. 1, Sumber, Solo, Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia menyebut sejak pagi, media-media yang ia sebut pro Oslo serta kanal YouTube dari beberapa anggota Ceboker Nusantara ramai menayangkan peristiwa tersebut.
Roy menyoroti ketergesaan beberapa media dalam membuat tayangan, salah satunya kesalahan penulisan kata “kabanjiran” yang seharusnya “kebanjiran” di thumbnail kanal Solo Times.
Menurutnya, isi tayangan itu biasa saja, hanya memperlihatkan banyaknya karangan bunga yang berdatangan dari berbagai pihak melalui toko bunga di seputaran Solo.
Roy menyebut pengiriman bunga tersebut datang dari berbagai kalangan mulai dari perusahaan swasta, relawan, hingga pejabat publik.
Ia menyebut beberapa nama seperti Decky Tirtadjajaningrat dari Djajaningrat Group, Dr Alim Markus dari Maspion Group, Prajogo Pangestu dari Barito Pacific Group, dan Tomy Winata dari Artha Graha Group.
Dari kalangan relawan, disebut nama Ir H Darmizal MS dari ReJo, Boni Hargens dari LPI, dan Prof Dr H Paiman Raharjo Dwijonegoro.
Ia juga mencatat beberapa pejabat negara yang mengirimkan bunga seperti Kolonel CPM Sugiarto, Perry Warjiyo selaku Gubernur BI, Dr H Bima Arya Sugiarto dari Kemendagri, Tony Wenas dari PT Freeport Indonesia, serta Duta Besar Singapura Kwok Fook Seng.
Roy mempertanyakan kehadiran pejabat publik dalam daftar pengirim, mengingat sudah ada imbauan efisiensi anggaran negara agar tidak digunakan untuk hal-hal tersier.
Ia juga menyoroti kemunculan singkat sosok yang dituju dalam pengiriman karangan bunga tersebut, yang menurutnya hanya tampil sebentar dengan pakaian tertutup rapat.
Roy menyebut sosok itu mengenakan baju putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan sneakers hitam-putih.
Menurutnya, penampilan ini berbeda dari biasanya dan bahkan tidak terekam dalam tayangan kanal Solo Times.
Roy menyindir kemunculan sosok lain yang disebut sebagai JKW KW atau Jokowi palsu berbaju batik yang malah diliput dan diajak foto oleh pengunjung.
Ia mengatakan sosok itu sempat bergaya layaknya Jokowi dan mengucapkan “terima kasih ucapannya.”
Roy menyebut momen sebenarnya ketika Jokowi muncul ditemani Iriana dan Wahyudi, sepupunya, namun tak ditampilkan dalam tayangan tersebut.
Roy Suryo menganggap ini sebagai penguat tanda tanya mengenai kondisi yang sebenarnya tengah dialami oleh Jokowi.
Ia menyoroti bahwa saat muncul pun, Jokowi tampak berbeda dan berpakaian lebih tertutup dari biasanya.
“Untung tidak menggunakan sebo atau balaclava, bisa-bisa malah jadi viral,” sindir Roy.
Ia juga menyebut terdengar jelas teriakan dari warga seperti “semoga lekas sembuh” di tengah kerumunan.
Roy menutup pernyataannya dengan menyarankan agar kondisi tersebut segera ditangani secara serius agar Jokowi dapat mempertanggungjawabkan semua yang menjadi tuntutan publik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok