Jejak Misterius Widodo, Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Dokumen Ijazah di Pasar Pramuka

Repelita Jakarta - Namanya Widodo, bukan tokoh politik atau pejabat publik.

Namun sosok ini disebut-sebut berperan penting dalam awal mula perjalanan politik Joko Widodo ke panggung nasional.

Beathor Suryadi, politikus senior PDI Perjuangan, mengungkap bahwa Widodo adalah relawan teknis asal Solo yang terlibat dalam proses administratif pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Widodo disebut sebagai petugas lapangan yang mengurus dokumen-dokumen penting Jokowi.

Menurut Beathor, keterlibatannya bersifat teknis dan tidak pernah diekspos ke publik.

Nama Widodo tidak masuk dalam daftar tim sukses resmi, namun kehadirannya disebut signifikan dalam persiapan administrasi Jokowi.

Beathor menyebut rumah di Jalan Cikini No. 69, Menteng, menjadi pusat koordinasi tidak resmi tim relawan saat itu.

Ia mengklaim sejumlah tokoh lain seperti David, Anggit, Dani Iskandar, dan Indra juga ikut dalam proses penyusunan berkas pencalonan.

“Dokumen itu disusun buru-buru di rumah Cikini. Semua strategi teknis disiapkan di sana,” ujar Beathor.

Ia menyinggung soal dugaan ijazah yang tidak berasal dari Universitas Gadjah Mada secara resmi.

Menurut Beathor, dokumen tersebut diduga berasal dari kawasan Pasar Pramuka, lokasi yang dikenal sebagai tempat pembuatan dokumen alternatif.

Ia menyoroti kualitas fisik dokumen yang disebut berbeda dari standar resmi UGM.

“Perbedaan kualitas dokumen sangat mencolok—jenis kertas, tinta, bahkan bentuk hurufnya tak sesuai standar ijazah UGM,” ungkapnya pada Kamis, 12 Juni 2025.

Nama Widodo juga dikaitkan dengan periode awal karier Jokowi di Solo.

Ia diduga tergabung dalam tim relawan informal yang dekat secara personal dengan Jokowi.

Bersama Deny Iskandar dan Inda, Widodo disebut ikut mengurus berkas pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta tahun 2012.

Namun sejak 2023, keberadaan Widodo tidak lagi terlacak.

Ia hilang tanpa jejak fisik maupun digital, tepat setelah buku kontroversial Bambang Tri Mulyono tentang ijazah Jokowi mencuat.

Beathor menggambarkan Widodo sebagai “sosok hantu” dari Cikini 69.

Ia bekerja dalam bayangan, tidak tercatat secara resmi, namun diduga menyimpan informasi krusial.

Beathor juga menyebut mantan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.

Ia mengatakan Andi pernah melihat salinan ijazah Jokowi dan terkejut karena foto yang digunakan pada semua tingkat pendidikan terlihat identik.

“Seharusnya tiap ijazah punya foto berbeda. Ini justru semua sama. Sangat janggal,” ujar Beathor.

Ia mendesak Andi Widjajanto untuk angkat bicara secara terbuka demi meluruskan sejarah.

Selain itu, Beathor meminta UGM dan Bareskrim Polri untuk melakukan audit forensik terhadap keaslian dokumen-dokumen tersebut. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga