
Repelita Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia saat ini tengah mendorong pertumbuhan ekonomi lewat program hilirisasi berbagai sektor.
Menurutnya, ada kekuatan asing yang merasa terganggu dengan upaya hilirisasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa isu soal tambang nikel di Raja Ampat sengaja digoreng agar Indonesia gagal melanjutkan proses hilirisasi.
Bahlil menyampaikan bahwa untuk menghindari simpang siur informasi, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara izin operasi PT GAG sambil menunggu hasil verifikasi lapangan dari Direktorat Jenderal Minerba.
Pernyataan itu kemudian ditanggapi oleh tokoh Nahdlatul Ulama, Islah Bahrawi.
Islah menilai kata “asing” kini dipakai sebagai alat untuk menyerang kelompok yang bersuara kritis.
“Kata ‘Asing’ belakangan ini jadi mantra untuk ‘menyantet’ mereka yang melawan.”
“Sama seperti kata ‘Komunis’ pada era Orba yang dilekatkan kepada para pembangkang,” tulis Islah lewat akun X miliknya pada 9 Juni 2025.
Ia menambahkan bahwa suara rakyat kini malah sering dianggap ancaman oleh para penguasa yang menikmati keuntungan.
“Suara rakyat seringkali diposisikan sebagai penjahat di tangan mereka yang sedang asyik menimbun lemak.”(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

