Repelita Blitar - Polri terus mendalami laporan dugaan pemalsuan ijazah yang menyeret Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Penyelidikan masih berlangsung dengan fokus utama pada pengumpulan berbagai dokumen dan informasi penting.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa penyidik saat ini tengah mengumpulkan sejumlah keterangan dan dokumen pembanding.
Pernyataan itu disampaikannya saat berziarah ke makam Proklamator RI Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.
"Penyelidik saat ini sedang mengumpulkan keterangan-keterangan, dokumen-dokumen, kemudian pembanding-pembanding," kata Sigit.
Ia menambahkan bahwa semua temuan nantinya akan melalui pemeriksaan ilmiah secara mendalam.
Langkah tersebut akan melibatkan laboratorium forensik dan para ahli untuk memastikan keabsahan data.
"Dan semua informasi, keterangan yang ditemukan kemudian tentunya menjadi kajian penyidik mengambil langkah lebih lanjut," ujarnya.
Untuk mempercepat proses, seluruh laporan yang sebelumnya tersebar kini digabung dalam penanganan Polda Metro Jaya.
Tercatat ada enam laporan yang disatukan, terdiri dari dua laporan di Polda Metro Jaya, serta empat lainnya di Polres Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Bekasi Kota, dan Depok.
Penggabungan laporan dimaksudkan agar proses penyelidikan berjalan lebih efisien dan terarah.
Polda Metro Jaya memastikan bahwa penanganan kasus ini tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pendalaman menyeluruh.
Di sela agenda tersebut, Kapolri juga melaksanakan ziarah ke makam Presiden Soekarno sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan nilai perjuangan bangsa.
Selain di Blitar, Jenderal Sigit juga mengunjungi makam Presiden kedua RI Soeharto, serta makam Presiden keempat RI Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok